Peristiwa
Buntut Penarikan Motor, Puluhan Pemuda Anggota Ormas Geruduk Kantor Leasing






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belasan pemuda berseragam doreng oranye khas ormas Pemuda Pancasila Rabu (15/04/2020) siang tadi menggerudug sebuah kantor finance di Jalan Baron, Padukuhan Tegalsari, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari. Kedatangan para pemuda tersebut merupakan bantut dari penarikan sepeda motor Honda Beat milik seorang warga Padukuhan Sawah Lor, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen. Para anggota ormas itu menuntut pengembalian sepeda motor yang ditarik tersebut. Situasi sendiri sempat berlangsung panas hingga pihak kepolisian harus datang untuk mengamankan situasi.
Informasi yang berhasil dihimpun, pada Selasa (14/04/2020) kemarin, pihak WOM melakukan penarikan kendaraan milik nasabah. Penarikan tersebut disinyalir lantaran nasabah tersebut tidak membayarkan kewajiban cicilan selama 4 bulan lamanya. Tak terima dengan penarikan sepeda motor itu, sang pemilik motor yang kebetulan merupakan anggota ormas PP lantas berkeluh kesah kepada rekan-rekannya.
Mendengar salah seorang anggotanya mendapat perlakuan tersebut, sejumlah anggota ormas PP lantas mengambil langkah untuk memediasi permasalahan tersebut agar tidak merugikan kedua belah pihak. Puluhan anggota PP kemudian mendatangi kantor finance.
Perundingan sempat berlangsung alot. Dari pihak ormas sendiri meminta kendaraan nasabah untuk tidak ditahan oleh pihak finance dengan pertimbangan agar pemilik bisa menggunakan kendaraan yang selama ini digunakan untuk sarana bekerja.
Sementara dari pihak finance bersikukuh jika kendaraan itu tidak bisa dilepaskan kecuali ada pembayaran angsuran. Yang bersangkutan terhitung sejak Januari sampai April ini tidak membayarkan kewajibannya. Pihak finance meminta, jika kendaraan akan dilepas, paling tidak ada 2 kali angsuran yang harus dibayarkan terlebih dahulu.







“Kami hanya meminta agar kendaraannya dikembalikan. Toh kalau saya dijadikan jaminan pun juga sanggup dan tanggung jawab. Biar semuanya jalan,” kata Bowo Paripurno, Ketua Pemuda Pancasila Gunungkidul yang memimpin rombongan.
Alotnya perundingan ini membuat situasi memanas. Puluhan anggota ormas mulai kehilangan kesabaran. Terdengar teriakan-teriakan tuntutan dari mereka.
Melihat situasi tersebut, anggota kepolisian lantas berdatangan untuk mengamankan situasi. Aparat hadir untuk ikut memediasi dan mengamankan sekitar lokasi. Adapun perundingan yang dilakukan sejak siang, baru selesai pada sore hari. Kedua belah pihak akhirnya menemui kata sepakat.
“Tadi akhirnya bisa bayar 1 kali angsuran sekitar 780 ribu rupiah. Kemudian sisa tunggakan sambil jalan, dan syukur kendaraannya sudah keluar,” tambahnya.
Langkah ormas itu dilakukan menurutnya sebagai bentuk solidaritas. Pasalnya yang bersangkutan merupakan keluarga dari orgamisasi tersebut dan merupakan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Buruh lepas lah istilahnya. Kasihan juga to kalau kendaraannya ditarik, apalagi ada instruksi presiden mengenai keringanan cicilan saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil seperti sekarang,” tutup Bowo.