Pariwisata
Cave Tubing Kalisuci Jadi Primadona di Surabaya






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul terus berupaya melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Gunungkidul. Sejumlah event berskala nasional serta nasional digunakan sebagai ajang memamerkan keindahan obyek-obyek wisata di Gunungkidul. Salah satu event bergengsi yang diikuti oleh Dinpar Gunungkidul dalam rangka promosi adalah Majapahit International Travel yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Dalam event ini, Dinpar memamerkan sejumlah obyek wisata minat khusus.
Kasi Pemasaran Dinas Pariwisata Gunungkidul, Sumardamto ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com mengatakan, pameran Majapahit International Travel sendiri diikuti selama 4 hari sejak 2 Mei 2019 kemarin. Pihaknya pada kesempatan tersebut pihaknya menonjolkan wisata cave tumbing Kali Suci di Kecamatan Semanu.
“Pada kesempatan kali ini kami mengusung tema Cave Tubing Kalisuci sebagai tema dekorasi yang berkonsep photo booth. Terbukti konsep ini menarik perhatian pengunjung untuk berfoto di booth Gununngkidul dan tertarik dengan informasi destinasi wisata di Gunungkidul,” kata Damto, Minggu (05/05/2019).
Ia menambahkan, booth yang dikunjungi oleh pengunjung sendiri cukup ramai. Banyak dari mereka, kata Damto menanyakan terkait retribusi tiket masuk serta paket untuk one day tour.







“Kalau untuk e tiket kita belum ada. Tapi antusiasme masyarakat disana sangat bagus,” katanya.
Selain itu, Dinpar Gunungkidul juga menawarkan paket wisata berupa home stay. Sebab, banyak dari mereka menanyakan adanya hotel atau penginapan untuk beristirahat nantinya.
“Kita tawarkan home stay yang telah kita bina di Desa Nglanggeran, Bejiharjo, Bleberan, Mulo dan Pacarejo. Mereka sangat antusias akan hal itu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinpar Gunungkidul berharap dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu membuka pasar khususnya dari wilayah Jawa Timur untuk berkunjung ke Gunungkidul. Sehingga nantinya akan berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata.
“Empat hari ini kita sangat puas. Banyak interaksi dari calon wisatawan. Mereka saya kira sangat tertarik untuk datang ke Gunungkidul,” kata Asti.