Peristiwa
Cedera Kaki Saat Hendak Mancing, Slamet Terjebak di Lereng Goa Langse






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seorang pemancing terpaksa harus terjebak di jurang yang terletak di kawasan tebing Goa Langse, Padukuhan Gabuk, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari. Sudah hampir 2 malam ini, Slamet (38) warga Padukuhan Sonosamiran, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul bermalam di tepian Gua setelah kakinya mendadak cedera ketika hendak berangkat memancing di area tepi karang. Meski sejak Jumat (20/04/2018) malam tadi sejumlah petugas dari Tim SAR Parangtritis serta Polsek Purwosari telah berdatangan, namun proses evakuasi masih belum bisa dilakukan mengingat beratnya medan yang harus dihadapi. Rencananya, korban baru akan dievakuasi dari dasar jurang pada Sabtu (21/04/2018) siang.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut bermula ketika Slamet bersama dua orang temannya, Harto dan Anton pergi memancing di lokasi yang memang cukup terpencil tersebut pada Kamis (19/04/2018) malam. Akses jalan yang cukup sulit di mana harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang sangat ekstrim membuat korban kelelahan setelah sampai di dasar jurang. Slamet yang merasakan sakit luar biasa pada kakinya kemudian memutuskan untuk beristirahat dan tidur di sekitar area lereng gua.
Pagi harinya, sakit di kaki korban semakin menjadi dan membuat Slamet bahkan tak kuat lagi untuk berjalan kaki. Lantaran ditunggu hingga siang harinya kondisi korban tetap tak kunjung membaik sementara perbekalan yang dibawa sudah semakin menipis, kedua rekan korban, Harto dan Anton lalu naik guna meminta bantuan. Harto dan Anton melapor kepada penunggu Goa Langse yang kemudian diteruskan kepada Polsek Purwosari serta SAR Parangtritis.
Tak berselang lama pada Jumat petang tadi, petugas gabungan dari Polsek Purwosari serta Tim SAR Parangtritis kemudian terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
Danru Basarnas Yogyakarta, Dedi S mengatakan, anggota tim yang diterjunkan berhasil menemukan korban di lokasi dalam keadaan selamat dan sehat. Namun demikian, korban yang mengalami cedera pada kaki tak kuat untuk berjalan.







“Slamet dalam kondisi sehat hanya saja memang merasakan sakit pada kakinya sehingga tidak kuat berjalan kaki,” ujar Dedi, Sabtu dinihari.
Kondisi jalur yang terjal serta sangat curam membuat proses evakuasi menjadi terkendala. Lantaran hal itu pula, proses penyelamatan dengan menggunakan tandu tidak memungkinkan untuk dilakukan. Atas pertimbangan tersebut, kemudian diputuskan bahwa proses evakuasi akan dilakukan pada keesokan harinya. Untuk sementara, Slamet terpaksa harus kembali bermalam di lokasi tersebut.
“Kita terjunkan personel serta logistik untuk menemani Slamet bermalam di goa,” imbuh dia.
Sementara Kapolsek Purwosari, AKP Budi Kustanto melalui anggota Humas Polsek Purwosari, Brigadir Chrismawan menambahkan, rencananya proses evakuasi terhadap Slamet akan dilakukan melalui jalur laut dengan menggunakan perahu jukung. Korban nantinya akan diluncurkan dengan menggunakan tali dari tebing menuju perahu di tengah laut.
Rencananya, proses evakuasi sendiri akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB. Namun hal ini nantinya masih juga harus mempertimbangkan faktor cuaca maupun gelombang laut.
“Ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan mengingat untuk perahu juga tidak boleh terlalu di pinggir karena berpotensi terhempas ombak. Saat ini peralatan serta personel sedang dipersiapkan,” urai Chrismawan.