Connect with us

Sosial

Cerita Pilu di Balik Amarah Bocah SMP Yang Ngamuk Bawa Sabit ke Sekolah, Sejak Kecil Ditinggal Orang Tua

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Di balik aksi konyol yang dilakukan oleh G (13), siswa sebuah SMP negeri di Kecamatan Ngawen yang membawa sabit ke sekolah, rupanya tersimpan cerita pilu di belakangnya. Bagaimana tidak, bocah dengan perawakan tinggi kurus itu ternyata tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tua kandungnya. Sejak ia masih bayi, G sudah ditinggalkan dan akhirnya diurus oleh kakek buyutnya.

Diceritakan oleh TS (65) kakek buyut GR, sejak kecil G memang sudah ditinggal oleh ibunya pergi merantau ke Jakarta sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). G kemudian hidup bersama kakek dan nenek buyutnya beserta adiknya yang masih duduk di SD, di Desa Jurang Jero, Kecamatan Ngawen. Sementara kakeknya tinggal di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Berita Lainnya  Dukung Penuh Anak Jadi Dalang Cilik, Yoseph Rela Rogoh Kocek Ratusan Juta Untuk Beli Wayang

Hidup jauh dari orang tua dan tinggal bersama lansia membuat G selama ini harus mandiri.

“Dia biasa membantu saya ke ladang, mencari rumput untuk kambingnya. Biasa juga mengantar pupuk kandang dari rumah ke ladang,” kata TS, Rabu (12/09/2019) kemarin.

Menurut kakek buyutnya itu, keseharian G sendiri tidak berbeda dengan remaja lainnya. Ibunya hanya sesekali pulang dan bertemu kedua anaknya.

“Sejak masih bayi bersama saya. Orangnya itu kesehariannya biasa saja,” ucap pria yang rambutnya sudah mulai memutih ini.

G sendiri dapat dikatakan menjadi korban broken home. Selain ditinggal bekerja sejak kecil oleh ibunya, G juga belum pernah sekalipun bertemu dengan ayahnya. Hal itu tentu membuat dirinya kekurangan kasih sayang dari orang tua.

Sementara itu, Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon mengatakan, melihat perilaku G yang terbilang nekat membawa sabit ke sekolah merupakan bentuk pemberontakan dirinya yang masih remaja berbeda dengan remaja lainnya.

Berita Lainnya  Siapkan Pembebasan Lahan Seluas 40 Hektar, Pemkab Gunungkidul Akan Bangun Kawasan Sport Centre Berstandar Nasional

“Saya kebetulan belajar psikologi pendidikan, jadi tahu sedikit tentang psikologi. Kenakalan seperti itu karena bentuk pembrontakan dirinya pada situasi dirinya yang berbeda dengan teman sebayanya,” ucapnya.

Dia mengatakan, pasca peristiwa itu, ia langsung memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk menyelesaikan persoalan. Hari ini juga dilakukan mediasi antara sekolah dan keluarga pelaku, di Mapolsek Ngawen. Keduanya pun membuat surat pernyataan terkait masalah ini.

“Sudah selesai, saya tadi juga berpesan kepada anak tersebut untuk tidak mengulangi dan kembali ke sekolah,” ucapnya.

Kepala Sekolah SMP tempat G bersekolah, Sriyana menjelaskan, sampai saat ini GR masih berstatus sebagai siswanya. Pihak sekolah juga tidak akan mengeluarkan GR dan selalu memberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah.

Berita Lainnya  Lokalisir Wilayah Bejiharjo, Dinas Larang Keluar Masuk Ternak di Kawasan Endemik

“Kami tidak menyalahkan anak, karena usia remaja biasa seperti itu. Apabila anak pengen sekolah lagi ndak apa-apa, kalau ingin pindah kami memfasilitasi akan menghubungi ke sekolah lain,” ucap Sriyana

“Tetap anak didik kami dan tidak mengundurkan diri ataupun kami keluarkan,” imbuh dia.

G sendiri saat dimintai tanggapan apakah masih ingin bersekolah lagi, dirinya mengaku Kamis (12/09/2019) ini akan kembali bersekolah.

“Iya besuk,” katanya singkat.

Saat ditanya mengenai cita-citanya saat dewasa, G pun tidak menjawab, mengaku bingung. Yang pasti dirinya akan tetap bersekolah sampai SMK.

“Ingin melanjutkan SMA, tapi SMK ding,” ucapnya.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler