Sosial
Cocok Ditanam di Lahan Kering dan Tahan Hama, Hasil Panen Inpari 42 Petani Tanjungsari Capai 5 Ton Per Hektar

















Wonosari,(pidjar.com)–Kabupaten Gunungkidul terus berusaha untuk menjadikan kawasannya sebagai lumbung padi, khususnya di wilayah DIY. Potensi Gunungkidul sendiri sangat besar lantaran memiliki luasan lahan pertanian produktif yang masih sangat besar.
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul sendiri menargetkan penghasilan gabah di tahun 2021 mencapai 290.000 ton Gabah Kering Giling. Sebelumnya pada tahun 2020 lalu, dari luas lahan 48.104 hektare lahan yang ditanami padi, dapat menghasilkan 290.663 ton Gabah Kering Giling.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono menuturkan, dalam satu tahun, lahan di Gunungkidul ada yang bisa panen padi hingga tiga kali. Namun menurutnya, untuk bisa mencapai panen tiga kali ini juga harus menyesuaikan pada kontur tanah. Sehingga masih banyak pula yang pada satu tahun, hanya bisa panen satu kali maupun dua kali.
“Rerata petani di Gunugkidul justru surplus gabah kering giling, belum juga habis gabah pada tahun lalu, saat ini sudah panen lagi,” ujar Raharjo, Sabtu (30/01/2021).



Raharjo menambahkan, belum lama ini petani di Tanjungsari panen perdana padi inpari 42 di lahan kering 10 hektare. Tak hanya padi Inpari 42, para petani Tanjungsari juga memanen padi gogo dengan luas lahan 29 hektare.
“Hasilnya juga cukup fantastis untuk Inpari 42 bisa menghasilkan 4,93 ton Gabah Kering Giling per hektare kemudian untuk padi gogo 4,6 ton Gabah Kering Giling per hektare,” jelas Raharjo.
Sementara itu, Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menambahkan, pihaknya tengah fokus mengembangkan padi varietas Inpari 42. Dikatakan Bambang, varietas Inpari 42 memiliki kelebihan seperti tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yakni hama tungro, wereng batang coklat (WBC), dan hawar daun bakteri.
“Saya mengapresiasi hasil panen padi Inpari 42 di lahan kering yang diusahakan Kelompok Tani Sida Makmur Tanjungsari. Hal mana sebenarnya Inpari 42 adalah jenis padi sawah, namun di Gunungkidul padi sawah ini bisa ditanam di lahan kering dan berhasil panen dengan hasil di atas rata-rata profitas padi lahan kering nasional maupun di kabupaten,” urai Bambang.
Ia mengatakan, rata-rata profitas padi lahan kering nasional masih 3 ton per hektare. Sementara rata-rata profitas Kabupaten Gunungkidul sudah mencapai 4,6 ton per hektar.
“Padi Inpari 42 merupakan varietas unggul baru nasional dengan umur tanaman 112 hari, kemudian rata rata produksi di lahan sawah 7,11 ton GBG per hektare dengan potensi bisa mencapai 10,58 ton per hektare,” imbuh dia.














-
Info Ringan4 minggu ago
Tujuh Bahan Alami sebagai Pencerah Leher
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Tanaman Pakis Cantik untuk Taman
-
Info Ringan1 hari ago
Enam Tanaman Pengusir Lalat
-
Info Ringan1 minggu ago
Tujuh Fakta Baik Buah Naga Merah
-
Uncategorized4 hari ago
Enam Keuntungan Memelihara Kucing
-
Info Ringan2 minggu ago
Delapan Manfaat Kandungan AHA dalam Skincare
-
Info Ringan3 hari ago
Enam Kandungan Baik dari Kecubung
-
Info Ringan4 minggu ago
Tips Mengatasi Komedo Area Kulit Wajah
-
Info Ringan4 minggu ago
Enam Penyebab Nyeri pada Kepala
-
Info Ringan1 minggu ago
Tujuh Jenis Sup Khas Indonesia
-
Info Ringan3 minggu ago
Empat Alat Kecantikan yang Tidak Seharusnya Dipakai Bergantian
-
Info Ringan1 minggu ago
Enam Tips Merawat Kulit Wajah Berminyak