Peristiwa
Dampak Buruk Antraks di Gunungkidul, Tingkat Konsumsi Masyarakat Menurun Sejak Awal Bulan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus antraks di sebagian kecil wilayah Gunungkidul berdampak besar pada daya beli daging masyarakat belakangan ini. Terlebih, tingkat konsumsi masyarakat menurun setelah adanya informasi ternak positif antraks.
Kasi Distribusi Bidang Perdagangan, Disperindag Gunungkidul, Sigit Haryanto mengaku saat ini terdapat penurunan permintaan daging di masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Kendati demikian, pihaknya belum menghitung secara pasti jumlah penururnan tersebut.
“Memang ada penurunan (penjualan) beberapa hari ini, mungkin karena ada informasi antraks ini,” kata dia, Sabtu (18/01/2020).
Menurutnya, penurunan permintaan daging di pasaran ini terjadi belum lama. Meskipun kejadian ternak mati mendadak sudah ada sejak Desember 2019, tetapi penurunan terjadi mulai awal Januari 2020.
“Kalau masa-masa tahun baru itu masih normal dan stabil, nanti beberapa hari ini (ada informasi antraks) baru ada penurunan,” ucap Sigit.
Laporan penurunan tersebut didapatinya setelah melakukan pemantauan di sejumlah pasar di wilayah Gunungkidul. Para pedagang mengaku mengeluh akibat konsumen daging yang kian hari terus berkurang.
“Para pedagang daging di pasar mengeluh kenapa pembeli sepi. Akibatnya juga banyak pedagang yang malas berjualan atau pedagang hanya bawa sedikit saja ke pasar,” ujarnya.
Sigit hanya menghimbau agar para pedagang untuk ekstra hati-hati dalam memilih dan memilah daging yang mana saja akan diperjual belikan kepada konsumen. Terlebih, jika membeli di lingkungan atau wilayah yang tidak jauh dari lokasi yang terkontaminasi antraks.
Sementara itu, Sekretaris Disperindag Gunungkidul, Virgilio Soriano tak menampik adanya penurunan tersebut. Pihaknya saat ini telah melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait kasus antraks tersebut.
Salah satunya, Disperindag ditugaskan untuk melakukan inventarisir dan mendata proses penjualan daging di masing-masing pasar. Kemudian nantinya akan dipantau secara berkala oleh tim dari Pemerintah Gunungkidul.
“Untuk meminimalisir (peredaran daging) kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul kami terus memonitoring penjual daging di pasar,” ujarnya.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan7 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni2 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event12 jam yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan12 jam yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda