fbpx
Connect with us

Sosial

Dampak Kekeringan, Warga Padukuhan Gebang Menggali Tanah di Pinggir Sungai Demi Mendapatkan Air

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar.com)– Dampak kekeringan yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul saat ini kian meluas. Berbagai upaya dilakukan oleh warga untuk bisa mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Padukuhan Gebang, Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar.

Puluhan masyarakat sampai menggali sumur di pinggir sungai agar mendapatkan air bersih dan bisa disalurkan ke rumah-rumah. Kamis (31/08/2023) kemarin, di tengah terik matahari yang begitu menyengat kulit warga Padukuhan Gebang baik laki-laki maupun perempuan melakukan kerja bakti penggalian sumur di pinggir sungai Ngrawu yang berada di daerah mereka. Beberapa bapak-bapak mulai menggali tanah di pinggir sungai dengan alat pertukangan seadanya.

Berita Lainnya  Meriahnya Karnaval Pembangunan Pelajar di Wonosari

Dukuh Gebang, Agus Bayu mengatakan sejak beberapa bulan terakhir warganya mulai sulit mendapatkan air bersih karena dampak kemarau dan kekeringan. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, ada beberapa yang mengambil air dari sumber-sumber terdekat. Adapula yang harus membeli air dari pihak swasta dengan harga yang lumayan mahal pertangkinya yaitu Rp 150.000 sampai dengan Rp 170.000 sesuai dengan medannya.

Setelah berembuk bersama, disepakati warga akan menggali tanah di pinggiran sungai. Jika airnya keluar maka akan disedot menggunakan pompa air dan disalurkan ke rumah warga agar kebutuhan air mereka tercukupi.

“Kami lakukan upaya ini agar kebutuhan air di daerah kami dapat tercukupi. Jika dari galian belik (sumur) ini keluar mungkin nanti akan disalurkan ke 120 rumah,” papar Agus Bayu.

Berita Lainnya  Kisah Viral Mbah Sunardi, Simpan Uang Tabungan Jutaan di Rumah Kosong Hingga Habis Dimakan Rayap

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Purwanto mengatakan sudah ada beberapa belik di sekitar sungai tersebut namun hanya dimanfaatkan beberapa warga saja. Agar semua warga dapat memanfaatkan maka akan dibuat dengan skala lebih besar kembali. Sehingga semua rata.

Sebenarnya ada sumur milik pribadi yang juga dimanfaatkan oleh warga, akan tetapi saat musim kemarau terlebih puncak kemarau seperti sekarang sering kali menyusut dan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan cara ini kebutuhan masyarakat akan air dapat tercukupi,” tutup Purwanto.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler