Pemerintahan
Dampak Maraknya Belanja Online, Pedangang Pasar Tradisional Mengeluh Sepi Pembeli


Wonosari,(pidjar.com)– Perilaku masyarakat yang cenderung melakukan pembelian secara online disinyalir menyebabkan aktivitas perdagangan di pasar cenderung sepi, seperti yang terlihat di Pasar Argosari Wonosari. Kondisi sepi pembeli cukup dirasakan oleh pedagang khususnya penjual pakaian di Pasar Argosari.
Fenomena tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asar Janjang Riyanti. Dari pantauannya saat mengunjungi pasar tradisional disebutnya aktivitas perdagangan tidak seramai dulu. Menurutnya, penurunan aktivitas perdagangan dipasar juga dipengaruhi oleh pembelian secara online yang mana biasanya berasal dari luar daerah. Perilaku tersebut membuat minat belanja masyarakat ke pasar mengalami penurunan.
“Tentu berpengaruh ke aktivitas pasar tradisonal, kalau bahan pokok mungkin tidak tapi komoditas lain seperti pakaian kemungkinan terdampak,” ucap Asar Janjang Riyanti, Kamis (05/10/2023).
Menyikapi hal tersebut, menurutnya ini juga sebuah peluang agar pedagang bisa menjual dagangannya secara online karena tersedianya pasar yang luas. Di zaman era digital seperti saat ini, pelaku usaha harus mulai beradaptasi memasarkan dagangannya melalui e-commers yang sudah tersedia.
“Perlu menggencarkan UMKM agar lebih kompetitif dan bisa masuk ke e-commers,” ungkapnya.
Sepinya aktivitas pembelian di Pasar Argosari dirasakan oleh salah satu pedagang pakaian, Safirudin. Disebutnya kondisi sepi pembeli sebetulnya sudah berlangsung sejak adanya pandemi covid19. Namun meski sudah dinyatakan endemi, aktivitas pembelian tak kunjung membaik. Hampir setiap harinya di sepanjang los pakaian sepi dari pembeli.
“Ya kalau sepinya sejak covid itu, tapi juga mungkin karena banyaknya yang memilih beli lewat online,” keluhnya.
Ramainya pembeli menurutnya hanya terjadi pada momen-momen tertentu saja misalnya seperti menjelang tahun ajaran baru ataupun menjelang perayaan hari raya. Kondisi ini membuat pendapatannya dari berjualan pakaian turun cukup signifikan. Ia berharap masyarakat dapat kembali berbelanja di pasar sehingga menghidupkan kembali perekonomian pedagang pasar rakyat.
“Tidak bisa bersaing kalau melalui online,” pungkasnya.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan