Pemerintahan
Dana Desa Diklaim Sukses Kurangi 10 Juta Penduduk Miskin






Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tiga tahun penggelontoran dana desa langsung ke pemerintahan desa dinilai berhasil dalam mengurangi angka kemiskinan. Saat ini, 10 juta rakyat Indonesia diklaim telah lepas dari jerat kemiskinan. Pemerintah pusat memang dalam hal ini telah menggelontorkan ratusan triliun untuk membiayai program dana desa ini.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sanjoyo menyatakan bahwa berdasarkan data penelitian dari sejumlah universitas yaitu IPB dan UGM, jumlah penduduk miskin memang berkurang cukup sigmifikan. Tiga tahun silam jumlah penduduk Indonesia masuk dalam kategori miskin berjumlah sekitar 27 juta. Namun berkat adanya dana desa yang merangsang kegiatan perekonomian di kalangan masyarakat, saat ini jumlah penduduk miskin hanya tinggal 17 juta.
Meski hasil ini termasuk sangat positif, namun Eko mengaku masih menunggu hasil riil dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kepastian keberhasilan program dana desa dalam pengentasan kemiskinan tersebut.
“Kita memilih menunggu hasil survey dari BPS untuk nantinya menjadi acuan kami,” beber dia ketika ditemui dalam acara kunjungan ke Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Jumat (25/05/2018) siang.
Tak hanya itu, dana desa ini juga berhasil menekan jumlah desa tertinggal. Saat ini sebanyak 15.000 desa sudah bisa disebut mandiri dan maju.







“Total desa ada 25.000 desa, kita akan dorong sampai seluruh desa di Indonesia maju,” kata Eko.
Mengenai Kabupaten Gunungkidul yang sempat terkenal sebagai salah satu kawasan termiskin dan tertinggal, Eko meyakini bahwa hal ini tak lama lagi akan menjadi kenangan. Dengan potensi yang ada, terutama di sektor pariwisata, Gunungkidul bisa segera maju dan justru menjadi kekuatan ekonomi.
Langkah pemerintah kabupaten saat ini dinilai Eko sudah sangat benar, yaitu mengalihkan fokus dari pertanian menjadi pariwisata. Ia sangat mendukung kebijakan ini. Bahkan Menteri Eko menginstruksikan kepada setiap desa agar nantinya bisa menyisihkan sebagian dari dana desa yang didapatkan untuk pengelolaan dan merapikan situs wisata, hingga pembuatan home stay.
“Basicnya sudah ada, sarananya sangat mendukung, masyarakatnya kerja keras dan Bupatinya komit, saya rasa 5 tahun lagi bisa terentaskan kemiskinan di Gunungkidul ini,” tandas dia.
Sementara Bupati Gunungkidul Badingah di hadapan Menteri PDTT juga memamerkan keberhasilan Kabupaten Gunungkidul untuk lepas dari jerat kemiskinan. Saat ini, di Gunungkidul, kemiskinan tinggal menyentuh angka 17%. Jumlah ini meski masih terhitung tinggi, akan tetapi merupakan keberhasilan dalam penurunan lantaran 3 tahun silam kemiskinan masih menyentuh angka 23,2%.
Salah satu kunci sukses pihaknya dalam menurunkan angka kemiskinan selama ini adalah membangun desa-desa. Adanya pengembangan potensi desa, termasuk dalam hal ini mendorong pertumbuhan BUMDes, akan memicu berputarnya roda perekonomian di desa. Saat ini, sudah ada 80 BUMDes di Gunungkidul yang tersebar yang menangani dari masalah air, perdagangan, hingga pariwisata. Pertumbuhan BUMDes ini pada akhirnyalah yang mendorong multi player effect.
“Kalau desa sudah makmur, maka Gunungkidul akan makmur dengan sendirinya,” pungkas Badingah.