Pemerintahan
Ternak Mati Mendadak Marak, Dewan Desak Pemkab Kembalikan Dinas Peternakan





Wonosari,(pidjar.com)–Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Eko Rustanto menilai belum maksimalnya penanganan fenomena ternak mati mendadak di Gunungkidul lantaran dampak pengabungan Dinas Peternakan dengan Dinas Pertanian dan Pangan. Hal ini menyebabkan fokus penanganan yang berkaitan dengan ternak menjadi berkurang.
“Dulu kami dari Fraksi Demokrat yang getol mempertahankan Dinas Peternakan dengan pertimbangan karena Gunungkidul ini gudang ternak, tapi kemudian kalah voting,” kata Eko kepada pidjar.com, Kamis (06/02/2020).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih terus mendorong untuk perubahan Perda SOTK. Pihaknya mendesak ke depan, Dinas Peternakan bisa kembali menjadi dinas tersendiri agar semakin fokus dalam penanganan berkaitan dengan ternak.
“Saya mendorong Pemkab bahwa ini (kasus ternak mati dan anthraks) adalah suatu pengalaman pahit. Kembalikan peternakan sebagai dinas tersendiri bukan hanya bagian dari dinas pertanian,” ucap dia.
Ditambahkannya, penanganan anthraks serta ternak mati harus dilakukan secara serius. Mengingat hingga akhir Januari 2020 ini, sudah ada ratusan ternak di Gunungkidul yang mati mendadak.





“Penanganan antraks ini harus serius dilakukan sehingga Gunungkidul benar-benar bebas anthrak,” jelasnya.
Ada beberapa langkah yang harus di lakukan pemerintah. Salah satunya menurut Eko yakni dengan pembangunan Pos Pengawasan lalulintas hewan ternak. Sebab selama ini banyak ternak dari luar wilayah yang masuk tanpa bisa terpantau secara jelas kesehatannya.
“Ke depannya pos-pos pengawasan lalulintas keluar masuk hewan harus dibangun. Saat ini kan belum dibangun baiknya di setiap sudut pintu masuk perbatasan,” beber Eko.
Sementara itu, disinggung mengenai Perbub yang diwacanakan pemerintah terkait dengan ganti rugi, Eko mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum diajak komunikasi oleh Pemkab. Pihaknya akan segera menanyakan hal tersebut untuk mengetahui progres yang saat ini dilakukan pemerintah.
“Iya kemarin kan baru wacana dari pemda, tapi belum sampai kita. Kalau pakai APBD murni saya kira sudah tidak bisa karena sudah berjalan. Mungkin di APBD Perubahan besuk,” tutupnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial5 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum1 minggu yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK