Connect with us

Pemerintahan

Dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Siklon Cempaka Akhirnya Segera Cair, Gunungkidul Dapat Jatah 75 Miliar

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)--Nafas lega akhirnya bisa dihela oleh para korban bencana banjir siklon Cempaka yang terjadi pada medio November 2017 silam. Setelah satu tahun menunggu, akhirnya dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam melanda Kabupaten Gunungkidul ini akan segera turun. Untuk bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana Siklon Cempaka, Kabupaten Gunungkidul mendapatkan alokasi dana terbanyak dengan menerima jatah sebesar Rp. 75.248.655.700.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki membenarkan adanya pemberitahuan terkait cairnya dana rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut. Namun demikian, sampai dengan saat ini, dana tersebut belum bisa dicairkan. Menurutnya masih ada sejumlah proses yang harus ditempuh agar kemudian dana hibah tersebut bisa dicairkan.

“Surat memang sudah turun, tapi untuk pencairan perlu proses. Belum (dana belum cair), nanti penandatanganan hibah dulu baru cair paling lambat 30 hari,” ujar Edy Basuki, Senin (05/11/2018).

Ia menambahkan, Gunungkidul mendapatkan kucuran dana paling banyak diantara kabupaten lainnya di DIY. Hal tersebut menurutnya terjadi lantaran selama bencana terjadi Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah yang paling terdampak.

Berita Lainnya  Tahun 2018, Puluhan Penderita Baru HIV/AIDS Terdeteksi di Gunungkidul

“Se-DIY memang kita paling banyak,” ucap dia.

Ia menjelaskan, terkait alokasi dana sendiri pihaknya belum bisa mengetahui secara persis. Saat ini pihaknya masih teus menunggu arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rencana pembangunan dampak bencana alam tahun lalu tersebut.

“Per itemnya kita menunggu sosialisasi dari BNPB,” kata dia.

Namun demikian, secara garis besar dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan jembatan serta pembangunan rumah yang rusak akibat bencana banjir besar itu. Menurut data yang masuk pada pihaknya, ada sekitar 100 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam banjir tahun lalu.

“Ada juga tujuh jembatan baik berukuran kecil maupun besar yang hancur dan tak lagi bisa dipergunakan. Dana itu juga untuk perbaikan dan pembangunan bangunan yang terdampak,” lanjut dia.

Disinggung mengenai waktu pengerjaan, Edy juga belum bisa menentukan secara pasti waktu dimulainya. Namun demikian, secara aturan, disebutkan bahwa batas pembangunan itu harus dilakukan maksimal satu tahun setelah pencairan dana.

Berita Lainnya  Bantuan RTLH Tak Sampai, Mbah Wagiyem Kini Tak Lagi Punya Rumah

“Ada waktu satu tahun setelah dana cair. Kita berharap agar dapat segera dilakukan pembangunan,” kata dia.

Sementara itu anggota DPRD Provinsi DIY, Slamet Spd mengatakan bahwa dana tersebut memang sudah lama dinanti oleh warga terdampak bencana. Terkait lamanya proses pencairan, pihaknya memaklumi proses yang terjadi. Lamanya pencairan dana bantuan sendiri menurut Slamet tak lepas dari banyaknya proses verifikasi yang harus dilakukan mengingat banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu setahun ini.

“Memang lama karena yang menentukan pusat. Pusat memetakan wilayah-wilayah yang terdampak, termasuk salah satunya Gunungkidu,” ucap politisi Partai Golkar ini.

Mengenai besarnya dana yang akan di terima Pemkab Gunungkidul menurutnya merupakan sesuatu yang wajar. Sebab diketahui bahwa Gunungkidul merupakan wilayah yang terdampak cukup parah akibat bencana Siklon Cempaka tersebut.

Berita Lainnya  Wisma Wanagama Akan Digunakan Sebagai Shelter Terpadu Isolasi Pasien Covid19

“Setelah diterimanya dana ini diharapkan Pemda segera melaksanakan sesuai usulan yaitu untuk pembangunan rehab rumah dan insfrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat badai cempaka setahun silam,” pungkas dia.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler