fbpx
Connect with us

Pendidikan

Dekatkan Siswa Dengan Industri Kuliner, Puluhan SD Akan Ditunjuk Laksanakan Mulok Boga

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar.com)–Dinas Pendidikan berencana menambah muatan lokal (mulok) wajib pilihan di Sekolah Dasar pada tahun ini. Penambahan mulok tersebut agar pilihan bagi siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya semakin banyak.

Kasi Kurikulum dan Penilaian, Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Asbani, menyampaikan, adanya penambahan mulok ini sesuai dengan Surat Keputusan Bupati nomor 197 Tahun 2017. Dalam surat keputusan tersebut, terdapat empat mulok wajib pilihan yaitu membatik, boga, ukir, dan menjahit. Setiap SD dapat memilih mulok apa saja yang cocok dan dapat dijalankan di sekolahnya masing-masing.

“Kalau implementasi sudah sejak tahun 2019 ya untuk batik, karena yang sudah ada pedomannya. Kalau yang lain belum ada pedomannya. Nah ini kami mendorong agar boga juga ditambahkan tahun ini,” ucapnya, Selasa (11/01/2022).

Menurutnya, dipilih batik karena provinsi DIY dikenal sebagai kota batik dan mendukung Kabupaten Gunungkidul sebagai tujuan wisata yang harus didukung oleh adanya kerajinan batik yang ditingkatkan. Minimal, siswa dapat mengenal dan mengetahui proses pembuatan batik. Kemudian yang akan disusul dengan mulok boga karena rekat dengan produk-produk wisata yang sering dijajakan ke wisatawan.

“Mulok boga baru tahap awal, mulok yang sudah jalan memang baru batik. Mulok boga sedang kami persiapkan pedomannya,” imbuh Asbani.

Ia menambahkan, dalam pendampingannya berjalan bertahap. Pada tahun 2022 ini akan dipilih 30 SD yang konsisten dalam mengiplementasikan mulok batik untuk diberikan pelatihan yang nantinya setiap sekolah akan secara mandiri melaksanakan mulok boga. Pihaknya juga mempersilahkan setiap sekolah untuk memilih dan menuangkan mulok di dalam kurikulum sesuai dengan karakteristik wilayah serta kesanggupan melaksanakannya.

Berita Lainnya  Alasan Jarak, Sejumlah Kepala SD Yang Baru Dilantik Mundur Massal

“Ini kan baru mencoba awal, tapi ada sekolah yang sudah improvisasi menambahkan mulok boga di sekolahnya,” terangnya.

Adanya mulok sesuai karakteristik wilayah juga bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, memberikan bekal pengetahuan keterampilan, membentuk sikap dan perilaku, serta memberikan wawasan yang luas dan mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

“Selain itu kan juga ada mulok wajib dari pemerintah provinsi yaitu Bahasa Jawa, dan ini mulok wajib pilihan yang sesuai dengan kondisi daerah yang bisa dikembangkan,” ungkap dia.

Kepala SDN Umbulrejo, Kapanewon Ponjong, Joko Purnomo, menyampaikan jika pihaknya sudah menjalankan mulok boga sejak beberapa waktu lalu. Namun pelaksanaannya sendiri harus terhenti sementara lantaran adanya covid19 yang mengharuskan siswa belajar di rumah. Ia pun menyambut baik adanya rencana penambahan boga sebagai mulok wajib pilihan di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Penerapan Program Merdeka Belajar, Upaya Menggali Potensi Siswa Secara Maksimal

“Kalau mulok wajib pilihan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah ada boga, ini direncanakan kembali dilaksanakan setelah semua siswa divaksin. Selain itu mulok wajib seperti bahasa jawa juga wajib ada, kalau kami program unggulannya di bahasa inggris, IT, dan TPA,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler