fbpx
Connect with us

Pendidikan

Kabupaten Gunungkidul Diklaim Telah Bebas Buta Huruf

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari, (pidjar.com)–Kemampuan dasar masyarakat untuk membaca maupun berhitung menjadi hal penting sebagai modal dalam menjalani kehidupan. Kabupaten Gunungkidul sendiri saat ini telah tercatat dari adanya kasus buta aksara di kalangan masyarakatnya.

Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Irma Madyastuti, mengungkapkan, sudah sejak 5 tahun terakhir ini pihaknya melakukan upaya keras dalam menekan angka buta huruf. Secara bertahap, setiap tahunnya, puluhan ribu masyarakat dientaskan dari buta huruf.

Sejak dilakukan pendataan pada tahun 2016 silam, jumlah penduduk buta aksara di Gunungkidul mencapai 17.759 jiwa. Ia merinci, pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 5.939 penuntasan. Kemudian berlanjut pada tahun 2017, dilakukan sebanyak 6.328 penuntasan, tahun 2018 sebanyak 2.000 penuntasan. Berlanjut pada tahun 2019 di mana ada sebanyak 1.088 penuntasan dan pada tahun 2020 sebanyak 2.440 penuntasan.

Berita Lainnya  Terapkan USBN Berbasis Komputer Untuk SD, Dinas Sebut Gunungkidul Yang Pertama di Indonesia

“Dari data yang kami miliki, sejak tahun 2021 penuntasan angka buta huruf di Gunungkidul tidak ada lagi kasus yang dilaporkan,” ucapnya, Rabu (12/01/2022).

Salah satu upaya dari pemerintah untuk mengentaskan angka buta huruf ialah adanya kegiatan keaksaraan dasar melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ataupun lembaga kursus lainnya untuk mengambil peran memberikan materi ke masyarakat. Ia menyampaikan dalam keaksaraan dasar, masyarakat yang belum mengenal huruf dan angka akan diberikan pembelajaran selama enam bulan untuk mengenal huruf dan angka. Setelah dinyatakan lulus dari keaksaraan dasar, masyarakat kemudian diberikan pelatihan untuk membuat kerajinan yang seluruh kegiatannya tidak dipungut biaya. Keaksaraan dasar dan lanjutan tersebut juga dapat digunakan oleh masyarakat sebagai modal dalam sekolah kesetaraan paket A, B, ataupun C.

Berita Lainnya  Minggu Depan, Siswa Tingkat Akhir Mulai Kembali Bisa Belajar di Sekolah

“Paling dominan usianya tua ya kemarin yang ditemukan kasus buta huruf,” beber Irma.

Namun demikian, ia mengatakan jika tidak menutup kemungkinan masih terdapat masyarakat yang buta huruf namun tidak terlaporkan ke pihaknya. Ia berharap agar keberhasilan menekan angka buta huruf dapat dipertahankan sehingga juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Gunungkidul.

“Kemungkinan masih ada ya penduduk yang buta aksara. Kalau kegiatan keaksaraan sementara ini dihentikan dulu karena belum ditemukan kasus buta aksara lagi,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler