Pendidikan
Kabupaten Gunungkidul Diklaim Telah Bebas Buta Huruf


Wonosari, (pidjar.com)–Kemampuan dasar masyarakat untuk membaca maupun berhitung menjadi hal penting sebagai modal dalam menjalani kehidupan. Kabupaten Gunungkidul sendiri saat ini telah tercatat dari adanya kasus buta aksara di kalangan masyarakatnya.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Irma Madyastuti, mengungkapkan, sudah sejak 5 tahun terakhir ini pihaknya melakukan upaya keras dalam menekan angka buta huruf. Secara bertahap, setiap tahunnya, puluhan ribu masyarakat dientaskan dari buta huruf.
Sejak dilakukan pendataan pada tahun 2016 silam, jumlah penduduk buta aksara di Gunungkidul mencapai 17.759 jiwa. Ia merinci, pada tahun 2016 dilakukan sebanyak 5.939 penuntasan. Kemudian berlanjut pada tahun 2017, dilakukan sebanyak 6.328 penuntasan, tahun 2018 sebanyak 2.000 penuntasan. Berlanjut pada tahun 2019 di mana ada sebanyak 1.088 penuntasan dan pada tahun 2020 sebanyak 2.440 penuntasan.
“Dari data yang kami miliki, sejak tahun 2021 penuntasan angka buta huruf di Gunungkidul tidak ada lagi kasus yang dilaporkan,” ucapnya, Rabu (12/01/2022).
Salah satu upaya dari pemerintah untuk mengentaskan angka buta huruf ialah adanya kegiatan keaksaraan dasar melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ataupun lembaga kursus lainnya untuk mengambil peran memberikan materi ke masyarakat. Ia menyampaikan dalam keaksaraan dasar, masyarakat yang belum mengenal huruf dan angka akan diberikan pembelajaran selama enam bulan untuk mengenal huruf dan angka. Setelah dinyatakan lulus dari keaksaraan dasar, masyarakat kemudian diberikan pelatihan untuk membuat kerajinan yang seluruh kegiatannya tidak dipungut biaya. Keaksaraan dasar dan lanjutan tersebut juga dapat digunakan oleh masyarakat sebagai modal dalam sekolah kesetaraan paket A, B, ataupun C.


“Paling dominan usianya tua ya kemarin yang ditemukan kasus buta huruf,” beber Irma.
Namun demikian, ia mengatakan jika tidak menutup kemungkinan masih terdapat masyarakat yang buta huruf namun tidak terlaporkan ke pihaknya. Ia berharap agar keberhasilan menekan angka buta huruf dapat dipertahankan sehingga juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Gunungkidul.
“Kemungkinan masih ada ya penduduk yang buta aksara. Kalau kegiatan keaksaraan sementara ini dihentikan dulu karena belum ditemukan kasus buta aksara lagi,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal2 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial1 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal6 hari yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Politik2 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar