fbpx
Connect with us

Sosial

Demam Berdarah Mulai Mewabah di Awal Tahun, 7 Orang Warga Dari Wilayah Endemis Jadi Korban

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akan mewabah pada puncak musim penghujan pada Januari 2018 ini. Menginjak minggu ketiga pada awal tahun ini, belasan kasus DBD sudah terpantau muncul di Gunungkidul.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanto memaparkan, hingga pertengahan bulan Januari 2017 ini, sudah ada 7 korban yang terserang penyakit berbahaya ini. Kasus tersebut seluruhnya datang dari wilayah endemis yang memang menjadi langganan demam berdarah.

"Dari 7 kasus itu tidak sampai ada korban meninggal dunia. Penderita berasal dari wilayah Karangmojo, Semanu dan Wonosari yang merupakan wilayah endemik DBD di Gunungkidul," kata Priyanto, Senin (21/01/2018).

Ditambahkannya, jika dilihat dari siklus tahunan, pada tahun ini jumlah penderita DBD di Gunungkidul diperkirakan akan turun dari tahun sebelumnya. Namun demikian pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Tahun kemarin ada 224 kasus dengan 1 orang meninggal dunia. Jumlah itu turun dari tahun 2016 yang mencapai 1154 kasus. Tahun ini kita perkirakan turun. Namun kita justru harus lebih waspada," imbuh Priyanto.

Berita Lainnya  Tak Ada Lagi Kejadian Ternak Mati Mendadak, Sapi Gunungkidul Sudah Boleh Dijual Keluar Daerah

Masih selalu tingginya kasus DBD di Gunungkidul diakui Priyanto lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan. Sebab selama ini, masyarakat baru mulai bergerak ketika di wilayahnya sudah ada kasus. Masih belum ada langkah antisipasi dari masyarakat secara mandiri sebagai bentuk pencegahan.

"Kalau belum ada korban belum ada tindakan. Terus mereka mengajukan untuk fogging dan meminta abate. Padahal fogging dan abate bukanlah pilihan yang tepat," imbuh dia.

Cara tebaik untuk melakukan pencegahan menurut Priyanto adalah dengan program PSN, yakni pemberantasan sarang nyamuk. Hal itu menurutnya akan jauh lebih efektif menekan risiko wabah DBD.

"Kita harus mulai dari lingkungan kita dulu. Bak-bak penampungan air itu harus dikuras sedikitnya seminggu sekali. Selain itu genangan-genangan air yang sekiranya jadi sarang nyamuk juga sebaiknya ditimbun," pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler