fbpx
Connect with us

Sosial

Ijazah Sangat Penting Untuk Mencari Pekerjaan, Warga Yang Sempat Putus Sekolah Dihimbau Tempuh Kejar Paket

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dunia Pendidikan di Kabupaten Gunungkidul terus diupayakan peningkatan pelayanan, cakupan maupun kualitas yang diberikan. Hal ini selain untuk mengimbangi semakin majunya daerah, juga mulai bergesernya pemikiran masyarakat mengenai pendidikan. Perlahan, masyarakat mulai paham mengenai pentingnya mengenyam pendidikan sebagai tombak kehidupan dan karier mereka. Tidak hanya dilihat dari sekolah formal, melainkan trend meningkatnya pendidikan juga dapat dilihat dari partisipasi masyarakat mengikuti kejar paket atau pendidikan non formal.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Bahron Rosyid mengungkapkan, dari dinas sendiri terus berusaha memberikan fasilitas yang memadai bagi para peseta pendidikan non formal atau kejar paket. Dengan demikian diharapkan, tingkat pendidikan masyarakat Gunungkidul semakin lebih baik dan dari sini dapat mendorong warga lain untuk ikut meningkatkan pendidikan mereka meski usia mereka sudah tidak lah muda.

“Ada pergeseran pola pikir. Mereka yang dulunya terpaksa putus sekolah karena faktor malas atau ekonomi, sekarang berangsur mulai bangkit dan kembali mengenyam pendidikan sebagai dasar untuk mencari pekerjaan yang layak,” terang Bahron Rosyid, Sabtu (13/04/2019).

Adapun saat ini para peserta kejar paket atau pendidikan kesetaraan, tengah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer layaknya siswa di sekolah formal pada umumnya. Tahun 2019 ini peserta kejar paket B atau yang setara dengan SMP terdapat 96 peserta yang ikut dalam UNBK, kemudian untuk paket C sebanyak 488 peserta yang dalam beberapa hari ke depan juga akan melaksanakan UNBK.

Sebenarnya keikutsertaan masyarakat baik mereka yang masih remaja atau berusia dewasa dalam sekolah non formal atau kejar paket ini setiap tahunnya ada progres peningkatan yang lebih baik. Sekarang ini total terdapat 584 peserta, yang tersebar di wilayah Kecamatan Paliyan, Saptosari, Girisubo, Ponjong, Semanu, Karangmojo, Wonosari, Gedangsari, Ngawen, Semin, dan Tepus.

Berita Lainnya  Ribuan Pelanggar Lalu Lintas Ditilang Dalam Operasi Zebra, Polisi Sita 60 Kendaraan

“Dalam proses pembelajaran kami berikan fasilitas yang memadahi dan diberikan kemudahan. Biar mereka (peserta) semangat dan tidak merasa terbebani. Pada intinya pemerintah berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan pendidikan, karena itu sangatlah penting,” tambah dia.

Diungkapkan Bahron, jika surat atau ijazah yang diterbitkan bagi peserta pendidikan kesetaraan ini fungsinya sama dengan ijazah sekolah formal. Tak jarang ijazah sektor non formal ini digunakan para peserta untuk melamar pekerjaan ataupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Ada juga kok dari mereka yang terdorong ikut program pendidikan kesetaraan agar ke depan ijazah yang dimiliki bisa untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat atau kepala desa. Beragam memang alasannya, tantangan para tutor tentu juga ada pastinya,” ucap Kapala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD dan PNF) Disdikpora Gunungkidul, Nani Asyfiah.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Badingah Jumat (12/04/2019) kemarin meninjau pelaksanaan UNBK Paket B dan Paket C di SMP Negeri 1 Semanu dan SMK Ponjong. Dalam kesematan tersebut, Badingah memberikan semangat dan dukungan penuh bagi para peserta ujian.

“Semangatnya luar biasa. Meski mayoritas masih muda tapi ada beberapa yang ternyata usianya sudah masuk lebih dari kategori dewasa, ini sebagai bukti jika majunya daerah juga berdampak pada pengetahuan dan dorongan pendidikan yang semakin kuat,” papar Badingah.

Ia menekankan pada masyarakat Gunungkidul untuk dapat lebih kembali dalam membuka wawasan baik pendidikan atau hal-hal lainnya, menjadi daerah yang tengah booming dalam segala bidang tentu dibutuhkan pula pemahaman, pendidikan dan pengalaman yang luas pula. Sehingga efeknya dapat benar-benar dirasakan, warga pribumi tidak hanya menjadi penonton namun memiliki gagasan yang luas pula.

Berita Lainnya  Sarmidi si Guru Teladan, Nglajo Ratusan Kilometer Per Hari Demi Mengajar di Sekolah Terpencil

“Pendataan mengenai anak putus sekolah juga saya minta lebih valid lagi, sebagai acuan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Kita sadari di Gunungkiduk hal ini masih cukup rendah,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler