Sosial
Dewan Dorong Pemerintah Kembali Izinkan Pagelaran Kesenian dan Tradisi di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Diera saat ini, sejumlah kegiatan mulai bergeliat kembali, terutama pada sektor pariwisata. Wisatawan berdatangan bahkan berkumpul di suatu obyek wisata. Menyikapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul mendorong pemerintah agar mempermudah perizinan dalam pagelaran pelaksaan tradisi dan kesenian di Gunungkidul. Pasalnya, selama ini pelaku seni merasa sangat terdampak pandemi. Selain itu, masyarakat juga telah lama tidak menikmati hiburan kesenian.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho. Menurutnya pertunjukan kesenian menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat, selama pandemi terjadi setahun belakangan tak ada hiburan atau pertunjukan kesenian yang digelar di Kabupaten Gunungkidul secara langsung.
“Masyarakat tentu butuh hiburan. Maka dari itu, pertunjukan kesenian kami harapkan juga diperbolehkan,” kata Heri Nugroho.
Selain itu, Heri juga menyoroti langkah pemerintah yang tetap membuka lokasi wisata. Dimana selama libur lebaran kemarin wisatawan tumpah ruah memadati lokasi wisata.
“Melihat pengunjung wisatawan ribuan, beberapa dalang, pengrawit, pelaku seni, minta agar diizinkan menggelar giat itu,” kata Heri.







Menurut dia, dalam pelaksanaannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Heri pun meyakini bahwa panitia mampu untuk menjaga prokes dalam penyelenggaraan pertunjukan kesenian. Mulai dari pengecekan dan pemantauan penggunaan masker, jaga jarak antar penonton dan lainnya.
“Harus ada komitmen agar tidak ada penularan covid19. Saya yakin, dibanding dengan kerumunan wisata, pertunjukan seni dapat lebih menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, pada momentum bulan seperti sekarang banyak masyarakat yang menyelenggarakan rasulan atau bersih dusun. Ia berharap pelaksanaan tradisi ini bisa diselenggarakan dengan baik dan penerapan protokol kesehatannya lebih longgar.
Rasulan ini merupakan ucapan syukur masyarakat atas doa dan biasanya hasil panen yang telah diterima pada tahun ini.
Sementara itu, Carik Semanu, Suhartanto mengatakan, berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan seperti rasulan masyarakat bisa melapor dan konsultasi terlebih dahulu ke kalurahan. Misalnya untuk kenduri paling tidak hanya dibatasi 50 orang atau disesuaikan dengan kapasitas ruangan.
“Kalau untuk kesenian boleh diselenggarakan dengan ketentuan yang berlaku,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks