Pemerintahan
Derita Tenaga Kerja Terdampak Pandemi, Dirumahkan dan Belum Ada Solusi Dari Pemerintah
Wonosari,(pidjar.com)–Pandemi virus corona yang terjadi beberapa bulan terakhir berdampak pada dirumahkannya para tenaga kerja. Bahkan banyak juga tenaga kerja asal Kabupaten Gunungkidul yang terpaksa menerima kenyataan diPHK dari tempatnya bekerja. Seiring berjalannya waktu, masyarakat dihadapkan kepada normal baru. Sehingga kemudian mereka harus mencari pekerjaan di tengah situasi perekonomian yang masih sulit. Tentunya hal ini tidaklah mudah. Di tengah kesusahan ini, hingga saat ini pemerintah belum memiliki program khusus untuk mereka yang terdampak, khususnya para tenaga kerja.
Sebagaimana diketahui, sejak awal pandemi ini terjadi sampai dengan sekarang tercatat ada 1.907 pekerja yang dirumahkan dari perusahaan yang beroperasi di Gunungkidul.
Dipaparkan Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunungkidul, Purnama Jaya, sampai dengan saat ini, masih belum ada program khusus untuk para pekerja yang terdampak covid-19 dari pemerintah. Dengan keterbatasan anggaran serta program yang ada, pihaknya baru bisa mengandalkan program dari pusat berupa kartu pra kerja sebagai langkah untuk membantu para tenaga kerja.
“Setahu saya baru ada program pra kerja itu. Yang lainnya belum dengar,” kata Purnama, Selasa (23/06/2020).
Namun begitu, bagi mereka yang terdampak saat ini dapat memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pondasi untuk mencari pekerjaan atau bahkan membuka usaha baru. Dirinya berharap, pekerja terdampak ini dapat menyesuaikan diri dan kembali produktif.
“Kalau kebijakan lokal, dinas dalam penerimaan calon (peserta BLK) diutamakan mereka yang ter PHK. Untuk yang dirumahkan, dengan adanya new normal ini mereka diharapkan sudah dapat bekerja kembali,” ucap dia.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakertrans Gunungkidul, Ahmad Ahsan Jihadan memaparkan, sejauh ini belum ada pelaporan dari perusahaan di Gunungkidul mengenai pengoperasian kembali perusahaan yang terdampak corona. Belum ada koordinasi lanjutan dengan para pelaku usaha.
“Belum ada laporan perusahaan yang mulai operasi,” paparnya.
Nantinya jika perusahaan yang sempat vakum beroperasi, mereka diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang diatur oleh pemerintah.
Sementara itu, Subbag Tata Usaha UPT BLK, Eko Susilo juga mengutarakan hal yang sama. Nantinya, pelatihan kemungkinan akan dibuka kembali pada akhir Juli mendatang, namun demikian menunggu arahan dari pimpinan.
“Nanti akan diutamakan bagi mereka yang kena PHK,” kata dia.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Politik3 hari yang lalu
Bursa Pilkada Gunungkidul, Golkar Kantongi 2 Nama Bakal Calon Bupati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?