Pemerintahan
Dibangun Dengan Dana 182 Juta, Ruang Terbuka Hijau Tepus Hanya Mampu Miliki 4 Pohon





Tepus,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Desa Tepus, Kecamatan Tepus yang dibangun dengan dana ratusan juta rupiah nampak jauh dari sempurna. Bahkan proyek yang telah dinyatakan rampung dibangun pada awal Oktober 2018 itu sudah mengalami banyak kerusakan di sejumlah titik.
Pantauan pidjar-com-525357.hostingersite.com, lokasi RTH sendiri berada di daerah perbatasan antara Desa Sidoharjo dan Desa Tepus. Dalam papan pembangunan, proyek tersebut digarap mulai 19 Juli 2018 hingga 1 Oktober 2018 silam dengan anggaran Rp 182.607.000.
Namun demikian, meskipun disebut ruang terbuka hijau, tanaman perindang di lokasi tersebut sangatlah minim. Hanya ada empat pohon jenis palem berukuran kecil yang terpasang dua batang pada pintu masuk dan dua lainnya di bagian tengah.
Selain itu juga nampak adanya tanaman lain jenis rerumputan yang berada di sekitar pohon palem. Lokasi yang cukup luas itu nampak terlihat gersang lantaran belum adanya rerumputan atau tanaman perindang lainnya.
Selain itu di beberapa bagian bangunan pondasi sudah terjadi kerusakan berupa patahan dan bangunan yang hancur. Ada pula tumpukan pasir serta batu belum dibersihkan sehingga membuat suasana RTH terlihat sedikit kumuh.
“Keadaanya memang seperti itu, saya juga sudah nanjihke (konfirmasi) kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kabarnya mau dipantau,” kata Kepala Desa Tepus, Supardi, Jumat (23/11/2018) siang tadi.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran hanya berperan sebagai penyedia lokasi. Dirinya juga tidak berani menolak hasil pembangunan itu.
“Itu harusnya DLH yang menerima dan tidaknya, soalnya yang punya dana dari dinas,” kata Supardi.
Selama ini, RTH sendiri sudah banyak digunakan sebagai rest area oleh wisatawan. Pasalnya, lokasi pembangunan sendiri berada pada jalur wisata pantai.
“Sudah digunakan untuk sekedar berhenti. Kadang juga digunakan nongkrong,” kata dia.

Komplek RTH Desa Tepus yang menghabiskan anggaran hingga mencapai 182 juta rupiah
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Konservasi dan Kerusakan Lahan, DLH, Luh Gde Suastini berdalih bahwa pembangunan tersebut bersumber dari dana PIWK Kecamatan. Namun demikian, lantaran RTH sendiri merupakan kewenangan DLH, maka kemudian proyek tersebut berada di bawah naungan DLH.
“Sudah kami terima proyeknya memang seperti itu, karena keterbatasan dana jadi tidak bisa sesuai DED (Detail Engineering Design),” kata Luh ketika ditemui di ruangannya, Jumat (23/11/2018).
Ia mengatakan, sesuai DED memang pembangunan RTH memiliki banyak pohon. Namun lantaran dalam pengerjaan membutuhkan pengurukan yang cukup banyak sehingga dananya habis untuk hal tersebut.
“Kita juga menggandeng konsultan, dan memang seperti itu hasilnya,” kata Luh.
Disinggung mengenai kerusakan, Luh menyebut bahwa saat ini masih termasuk dalam masa perawatan. Ke depan pihaknya akan meminta rekanan untuk memperbaikinya.
“Masa perawatan selama 6 bulan, kalau rusak akan kita suruh untuk memperbaiki,” kata Luh.
Mengenai pengembangan sendiri, ke depan RTH akan diserahkan kepada pihak Kecamatan dan pengembangan dilakukan oleh pihak desa.
“Karena desa sudah punya kios di situ, nantinya akan dikembangkan oleh desa, rencananya memang sampai di bukit (untuk pengembangan),” kata dia.
-
Olahraga3 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Sosial4 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan