Peristiwa
Dicari Lantaran Tak Kunjung Pulang, Ratno Ditemukan Tewas Terbakar Oleh Istri dan Anaknya


Ponjong, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Hembusan angin yang kencang di musim kemarau tentu saja mempermudah api tersebar di ruang terbuka. Hal ini mengakibatkan resiko kebakaran lebih tinggi terjadi. Bahkan jika tak hati-hati, kejadian naas akibat amukan si jago merah bisa membahayakan manusia.
Seperti nasib tragis yang dialami oleh Ratno Suwito (80) warga Padukuhan Selonjono, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong pada Selasa (17/09/2019) siang tadi. Ratno tewas terpanggang saat membersihkan ladang. Jasadnya hangus terbakar saat bersama dedaunan yang ia bakar di Gunung Ketan, Kecamatan Ponjong.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula saat pagi tadi, korban berpamitan hendak ke Gunung Ketan yang terletak di Padukuhan Garon, Desa Tambakromo, Kecamatan Ponjong yang tak jauh dari kediamannya. Saat pergi, korban membawa peralatan seperti sabit dan korek api.
“Memang korban pamit dengan istrinya, Paikem akan membersihkan ladang di area Gunung Ketan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Ponjong, Iptu Tri Markisna kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com seusai mengevakuasi korban.

Lokasi tempat ditemukannya jenazah Ratno
Lebih lanjut ia mengatakan, hingga siang hari sekitar pukul 14.00 WIB, korban tak kunjung pulang. Cemas dengan nasib Ratno, Paikem bersama dengan anaknya, Sutanto berniat akan melakukan pencarian. Tak butuh waktu lama untuk menemukan korban. Keduanya melihat sesosok tubuh manusia bersama dengan abu yang masih hangat bekas dedaunan yang terbakar.
“Korban tergeletak dalam posisi jatuh melintang miring ke kiri, kepala berada di sebelah timur, dan sudah tidak bernapas,” beber Iptu Tri.
Menurutnya, saat kejadian, korban ditemukan dalam kondisi celana bekas terbakar. Selain itu, pada tubuh korban terdapat luka bakar mengelupas di kaki dan tangannya.
“Keduanya mencari pertolongan kepada masyarakat sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ponjong, kemudian kami melakukan evakuasi,” ujar dia.
Setelah dievakuasi, jenazah Ratno kemudian diidentifikasi oleh tim medis dari Puskesmas Ponjong I. Adapun hasil pemeriksaan menunjukan korban mengalami luka bakar yang sangat serius.
“Kondisi jasad memang sudah kaku dengan luka bakar sekitar 80-90%,” jelas Tri.
Atas kejadian ini, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk selalu memperhitungkan saat hendak membakar sampah. Hal tersebut lantaran saat ini dalam kondisi musim kemarau dengan udara kering dan angin yang kencang membuat api akan cepat merambat.
“Angin berhembus cukup kencang sedangkan dedaunan kering sehingga memang cukup berbahaya,” pungkasnya.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized26 menit yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang