Sosial
Dilema Para Pedagang Kawasan Pantai Menyongsong Pembukaan Kembali Obyek Wisata






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kawasan Pantai Selatan saat ini tengah bersiap untuk menghadapi new normal. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pariwisata pun kini terus melaksanakan persiapan berkaitan pembukaan obyek wisata kawasan pantai. Namun demikian, meski menyambut antusias, sejumlah pedagamg di Pantai Kukup, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari mengaku dilema dengan rencana pembukaan obyek wisata ini.
Sumarmi salah satu pedagang di Pantai Kukip mengatakan, berbulan bulan ini pihaknya telah menutup usaha setelah pandemi covid19 masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan pemerintah menutup kawasan pantai. Sumarmi sendiri mengaku bahagia dengan rencana pembukaan kembali obyek wisata ini. Sebab, tiga bulan lebih ia sama sekali tidak mendapatkan penghasilan sama sekali. Tiga bulan ia berdiam diri di rumah sesuai dengan anjuran dari pemerintah.
“Dalam sehari omset penjualan Thai Tea dan juga es salju serta beberapa jenis minuman lainnya yang saya jual mampu mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, terutama waktu hari libur,” ujar Sumarmi, Rabu (17/06/2020).
Namun demikian akibat pandemi ini, selama tiga bulan ia sama sekali tidak mendapatkan hasil. Beruntung suaminya bekerja di luar jasa wisata sehingga kebutuhan rumah tangganya tertutup dari penghasilan suaminya.
“Tapi jujur kami masih merasa resah atau khawatir. Saya takut kalau nanti ada pengunjung yang justru membawa virus ini. Karena wilayah Kalurahan Kemadang dan juga Tanjungsari relatif aman dari serangan virus corona yang selama ini melanda dunia,” kata dia.







Perasaan khawatirnya tersebut, lanjut Sumarmi, lantaran tidak ada kepastian apakah wisatawan yang datang dalam posisi sehat atau tidak. Padahal, menurutnya, masyarakat di wilayah pesisir dalam kondisi sehat.
“Saya resah makanya memilih tidak akan membuka terlebih dahulu lapak saya. Saya memilih menunggu terlebih dahulu untuk membuka lapak, ya minimal nunggu kalau situasi lebih aman,” kata Sumarmi.
Ia memilih untuk beraktifitas di rumah sebelum kembali membuka lapak. Hal ini ia lakukan sebagai antisipasi penyebaran covid19.
Berbeda dengan Sumarmi, pedagang lainnya, Karmila mengaku telah siap untuk kembali buka. Ia mengaku akan mematuhi arahan pemerintah.
“Saya juga sudah nyicil bikin wastafel cuci tangan di depan lapak, terus meja kursi sudah saya atur agar ada jarak antara pengunjung satu dan satunya,” tandasnya.