Budaya
Diminta Hati-hati Dalam Pelaksanaannya, Revitalisasi Bangsal Sewokoprojo Tak Boleh Rusak Nilai Penting Bangunan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Komplek Bangsal Sewokoprojo rencananya akan direvitalisasi pada tahun 2019 ini oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Revitalisasi ini dilakukan guna mengembalikan bangsal kuno tersebut pada bentuk dan kondisi layaknya bentuk awal. Dana senilai 1 miliar rupiah telah disiapkan oleh pemerintah melalui dana keistimewaan yang diterima oleh pemerintah kabupaten Gunungkidul untuk proyek ini.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Slamet S.Pd, MM mengatakan, revitalisasi bangunan cagar budaya merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya perawatan hingga pemeliharaan sebuah bangunan patut dilakukan agar warisan terdahulu tetap bertahan di tengah perkembangan jaman. Sehingga nantinya, bentuk awal bangunan tersebut tetap dapat dipertahankan dan menunjukkan jati diri yang dimiliki.
Dalam wacana revilatisasi ini menurut Slamet, pemerintah harus melakukannya dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Sehingga kemudian tidak.mempengaruhi nilai artistik dan estetika bangunan. Slamet khawatir jika dalam proses revitalisasi yang dilakukan tidak maksimal, justru dapat merusak bangunan yang ada.
“Penanganan bangunan cagar budaya harus melalui kaidah yang sudah ditetapkan. Jangan sampai justru merusak nilai-nilai yang penting dalam bangunan,” ucap dia.
Misalnya saja berkaitan dengan nilai sejarah mulai dari bentuk bangunan tentunya terdapat nilai sejarah tersendiri dan berkaitan dengan lambang yang ada. Pun demikian dengan pasca revitalisasi, pemeliharaan secara rutin dan menyeluruh haruslah dilakukan dengan mendahulukan kajian arkeologis. Kemudian di sisi lain, perlu adanya pembangunan untuk mempertahankan bentuk awalnya.







Lebih lanjut ia mengatakan, perubahan atau penambahan elemen baru juga perlu diperhatikan agar cagar budaya yang ada tidaklah merusak konsep awal yang dimiliki. Memperhatikan elemen dan lingkungan sekitar sangatlah diperlukan sehingga di kemudian hari tidak justru menjadi bumerang.
“Jangan sampai jika dilakukan penambahan atau perubahan justru menenggelamkan cirikhas bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi,” tambah pria yang saat ini kembali mencalonkan diri menjadi anggota legislatif DPRD DIY dari Partai Golkar dengan nomor urut.
“Pada intinya semua mulai dari pengkajian, material yang digunakan hingga proses yang dilakukan jangan sampai asal-asalan. Pada revitalisasi ininada harapan besar sehingga masyarakat bangga memiliki bangunan cagar budaya dan dapat belajar di lokasi ini,” tambah dia.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Kepala Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan bahwa revitalisasi cagar budaya Bangsal Sewoko Projo ditarget secepatnya jadi. Saat ini menurut Agus, masih terus dilakukan pengkajian serta penyesuaian anggaram. etelah mendapat arahan dari Bupati, pembangunan fisik akan langsung dilakukan. Ia melanjutkan, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh jajarannya dan arahan dari sejumlah instansi, ada beberapa bangunan yang akan dilakukan perombakan.
“Mulai dari bangunan depan dulu. Seperti misalnya Kuncung yang dinilai tidak sesuai dengan sebelumnya. Masih ada pembahasan yang dilakukan, mulai dari anggaran hingga konsep dan teknisnya bagaimana,” kata dia.
Selain itu juga pembenahan pada tulang-tulang bangunan juga akan dilakukan. Pasalnya selama ini, sudah ada yang mengalami kerusakan. Belum lagi cat yang selama ini melekat juga tidak sesuai, akan dirubah menjadi warna kuning gading. Jika nantinya anggaran yang disediakan 1 miliar itu mencukupi bukan tidak mungkin akan juga dilakukan pergantian genteng.
Dalam penggarapan proyek ini, pihaknya berhati-hati sekali. Selain harus sesuai dengan bangunan terdahulu, kualitas juga tidak bisa dianggap remeh. Sehingga kewibawaan Bangsal Sewokoprojo bisa kembali seperti pada pembangunan nenek moyang terdahulu.
“Pengennya jika masyarakat masuk ke kawasan Bangsal Sewokoprojo bisa kental dengan nuansa Gunungkidul baik seni maupun budaya,” tutupnya.
Perlu diketahui dan diakui oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, seiring berkembangnya waktu, justru kondisi bangunan bangsal Sewokoprojo ini terus mengalami perubahan. Terlebih mengenai fungsinya, semua kegiatan kemasyarakatan berpusat pada bangunan ini. Nantinya akan dikembalikan seperti semula dan menjadi iconnya Gunungkidul yang berbudaya dan memiliki nilai seni yang begitu tinggi.
Belum lagi terdapat beberapa bangunan dan warna cat yang berubah tidak seperti pada awalnya. Semakin kesini, pemerintah semakin mantap untuk melakukan rehab dengan berbagai pertimbangan yang diajukan, selain itu juga sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk menunjukkan icon yang dimiliki.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar