Sosial
Dipasang Peralatan Canggih, Nelayan Sadeng Kini Bisa Mengetahui Anomali Cuaca Sebelum Melaut


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Teknologi yang semakin canggih memang bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal. Salah satu pemanfaatan teknologi yang tengah diterapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul adalah sebuah alat pendekteksi untuk mengetahui perkiraan cuaca dan iklim di wilayah lautan. Baru-baru ini, alat tersebut mulai dipasang dan dirasakan kegunaannya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pemasangan Weather Information Display bertujuan agar mempermudah nelayan dan warga sekitar dalam mengetahui cuaca di kawasan laut. Nantinya dari display yang dipasang tersebut akan memunculkan sebuah data dan informasi.
Pemasangan alat pemantau cuaca tersebut merupakan hasil dari kerjasama antara Kedeputian Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi DIY.
“Dengan adanya alat ini mempermudah nelayan mengetahui cuaca sebelum berlayar,” kata Edy Basuki, Sabtu (31/08/2019).
Lanjut Edy, alat tersebut baru dipasang di kawasan pantai Sadeng. Di mana kawasan perairan ini, menjadi salah satu pusat aktifitas padat yang dilakukan oleh nelayan. Mulai dari cuaca, gelombang tinggi dan kecepatan angin di laut dapat diketahui.
“Alat ini diatur setiap 6 jam, jadi tidak bekerja 24 jam. Untuk kemampuannya sendiri dapat mendeteksi perkiraan cuaca selama 6 hari berikutnya,” papar dia.
Sebagaimana diketahui, cuaca belakangan ini mudah berubah ubah dan tidak menentu. Dengan demikian diharapkan alat ini dapat membantu para nelayan dalam mengetahui cuaca sebelum melaut, kemudian untuk pengunjung dan pedagang sekitar dapat lebih waspada saat berada di kawasan pantai.
Adanya alat digital ini dianggap sangatlah membantu oleh para nelayan. Seperti yang diungkapkan oleh Sunardi, dengan pemanfaatan alat ini, ia dapat menghitung kapan dirinya dapat melaut dan kapan ia harus libur. Pasalnya jika tidak mengetahui perkiraan cuaca dapat berdampak fatal.
“Dari alat itu ada terjemahannya bagaimana kondisi perairan. Bagi kami (nelayan) cukup membantu, ini berkaitan dengan keselamatan dan mengenai hasil tangkapan juga,” tutupnya.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial23 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara