Sosial
Siapkan Anggaran Ratusan Juta, 5 Titik Sumber Air Ini Akan Dibangun Pemerintah
Wonosari,(pidjar.com)–Kebutuhan air di Gunungkidul menjadi hal yang krusial. Selain diambil manfaatnya untuk konsumsi, air juga sangat diperlukan bagi kebutuhan pertanian. Untuk itu pada tahun 2019 ini, pemerintah akan mengusulkan pengangkatan air di lima titik sumber air untuk keperluan pengairan. Dana yang diajukan pun cukup lumayan, yakni mencapai ratusan juta per titiknya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, belum lama ini pihaknya bersama Dinas Pertanian provinsi DIY mendatangi sejumlah lokasi sumber air yang memiliki potensi untuk diangkat. Sehingga diharapkan, para petani dapat melakukan penanaman hingga 3 kali dalam satu tahun.
“Pak Sasongko (Kepala Dinas Pertanian DIY) sudah datang ke Gunungkidul, beliau melihat sumber air dan mendukung untuk dilakukan pengangkatan air,” kata Raharjo kepada pidjar.com, Sabtu (31/08/2019).
Ia menjelaskan, lokasi yang berpotensi dapat dilakukan pengangkatan air yakni di Padukuhan Sureng 1, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus. Di lokasi tersebut terdapat sumber air atau tuk yang tidak pernah kering pada setiap musimnya, termasuk ketika musim kemarau. Butuh anggaran sekitar Rp 120 juta untuk proyek pengangkatan air di lokasi tersebut.
“Perkiraanya debit air di sana mencapai 6 sampai 10 liter per detik. Di sana kita usulkan untuk pembangunan embung kecil guna pengairan pertanian, potensinya 20 ha di musim tanam kedua ada padi dan sayuran di musim kemarau,” jelas dia.
“Di Purwadadi Tepus untuk pengusulan irigasi di Bulak Plelen dari sumber air di goa. Di sana juga potensi,” sambung dia.
Kemudian di lokasi lain yakni di Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari. Pihaknya mengusulkan adanya rehab jaringan irigasi untuk memperlancar air agar lebih mudah disalurkan ke lahan. Di lokasi tersebut terdapat potensi padi 25 hektar di musim tanam ke 3.
“Di sana membutuhkan dana sekitar Rp 90 juta,” kata Raharjo.
Kemudian untuk wilayah Karangmojo terdapat dua lokasi yang rencananya akan diusulkan untuk pengangkatan air. Dam parit yang sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengairan bagi para petani. Namun begitu, untuk mengangkatnya dibutuhkan pompa agar pada masa tanam ketiga para petani tetap bisa produktif.
“Ada debit air 7 liter per detik, kalau dipompa nanti bisa disebar ke 20 hektar lahan. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 90 juta dan di lokasi satunya membutuhkan dana Rp 100 juta,” ucapnya.
Dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera menyusun proposal untuk diajukan ke kementrian Pertanian. Sehingga pada 2020 mendatang ada dana yang alokasikan untuk pengangkatan sumber air tersebut.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan