Sosial
Dituding Dukung Salah Satu Calon Kepala Desa, Begini Reaksi Camat Tanjungsari






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Polemik pasca Pilkades di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari terus memanas. Sejumlah warga yang merupakan anggota timses calon kepala desa HP Ristanto dan Thomas menuding bahwa pelaksaan Pilkades di Ngestirejo tidak berlangsung dengan fair. Mereka menyebut bahwa dalam proses Pilkades, Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto memihak salah satu calon yaitu Wahyu Suhendrik. Rabu (27/11/2019) kemarin, puluhan warga Ngestirejo bahkan mengadu ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul. Warga menuntut agar Camat Tanjungsari dicopot dari jabatannya lantaran telah melakukan pelanggaran berat.
Menanggapi tudingan tersebut, Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengaku siap mengikuti mekanisme yang ada terkait dengan adanya laporan warga Ngestirejo kepada Pemerintah Kabupaten. Rakhmadian menegaskan bahwa segala tudingan tersebut tidaklah benar.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com Rakhmadian mengatakan, dirinya sama sekali tidak memberikan dukungan terkait terhadap salah satu calon dalam pilkades 2019 kemarin. Beredarnya video yang mempertontonkan dirinya dibopong oleh sekelompok pendukung itu pun tidak ia ketahui sebelumnya.
“Saya kan mendatangi balai desa dimana saat itu rekapitulasi. Kemudian ada sekelompok orang mendatangi kemudian menyalami dan mengangkat saya seperti di video itu. Saya tidak merasa memberikan ucapan selamat atas terpilihnya calon dari massa pendukung itu. Sama sekali tidak,” kata dia, Rabu (27/11/2019) malam tadi.
Terkait dengan tudingan bahwa dirinya mempromosikan salah satu calon, itu pun ia tepis. Dirinya mengaku sangat menjaga netralitas dalam pilkades kemarin.







“Kalau ada yang bilang saya menunjuk atau menggunakan bahasa isyarat jari, itu di mana, ada buktinya tidak? Saya tidak pernah menunjuk-nunjuk atau mengacungkan jari untuk mendukung salah satu calon,” ucapnya.
Ia juga menanggapi adanya tudingan bahwa dirinya mengajak mayarakat untuk memilih warga asli Ngestirejo. Pasalnya dalam Pilkades Ngestirejo, ada calon yang merupakan warga Ngestirejo meski berdomisili di luar Ngestirejo.
“Semuanya kan ini warga Ngestirejo, lha siapa yang saya dorong untuk memilih salah satu yang warga asli, semuanya kan warga Ngestirejo,” kata dia.
Selain itu, dirinya juga tidak membenarkan bahwa dirinya telah melakukan pelumpuhan tim sukses salah satu pasangan calon. Sebab sebelumnya ia tidak mengetahui bahwa anggota Tagana yang ia ajak untuk membantu pencarian korban hilang merupakan tim sukses salah satu calon.
“Namanya Nyanyang, dia saya ajak untuk ikut anak saya yang ikut kegiatan SAR DIY membantu pencarian Markiyem di Ngawen. Itu pun alasan saya karena dia tahu medan sekitar sana, jadi saya ajak untuk membantu. Saya tidak tahu dan dia tidak memberitahu kalau dia dapat tugas menjadi timses,” ungkap dia.
Terkait dengan tuntutan pencopotan jabatan yang dilayangkan oleh sekelompok orang itu, Rakhmadian pun menanggapinya cukup santai. Dirinya juga siap mengikuti proses yang ada setelah adanya pelaporan dirinya itu.
“Jabatan itu kan amanah, kalau mau dicopot digeser ya saya ndherek saja. Saya juga sudah melakukan komunikasi dengan kepala DP3AKBPMD dan Bupati terkait dengan hal ini,” terang Rakhmadian.