Peristiwa
“Dosa-dosa” Selama Menjabat Bikin Warga Geram, Ratusan Orang Kukuh Tuntut Dukuh Mundur


Ponjong, (pidjar.com)–Ratusan warga Padukuhan Mendak, Kalurahan Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, menggeruduk Balai Padukuhan Mendak pada Kamis (27/01/2022) siang tadi. Kedatangan warga ini adalah untuk menuntut Dukuh Mendak agar segera turun dari jabatanbya. Warga menilai jika Dukuh Mendak tidak dapat mengayomi masyarakat dan kinerjanya selama ini tidak memuaskan sehingga justru menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
Situasi di Balai Padukuhan Mendak sendiri pada siang tadi cukup memanas. Teriakan-teriakan dari warga agar Dukuh Mendak segera turun dari jabatannya mewarnai proses penyampaian aspirasi. Sejumlah warga menyampaikan amarahnya lantaran kinerja dan sikap Dukuh Mendak yang dinilai arogan selama menyandang jabatannya.
Salah seorang tokoh masyarakat Mendak, Tukiman, menungkapkan, adanya gejolak terkait ketidakpuasan warga terhadap kinerja Dukuh Mendak sebenarnya sudah lama dirasakan. Rasa ketidakpuasan itu kemudian menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Lantaran tak kunjung ada perbaikan, sehingga kemudian warga sepakat untuk memunculkan tuntutan agar Dukuh Mendak segera lengser. Menurutnya, masyarakat Padukuhan Mendak sebelumnya telah memberikan kesempatan kepada Dukuh Mendak untuk berubah menjadi lebih baik. Namun demikian memang perubahan yang diharapkan tak kunjung datang dan justru semakin memperkeruh situasi di masyarakat.
“Kalau tetap mau jadi Dukuh yang mau dipimpin siapa, wong warga sudah tidak mau dia jadi Dukuhnya,” ucapnya Tukiman ketus, Kamis siang.
Ia menjelaskan, alasan warga ingin menuntut Dukuh dari jabatannya dikarenakan beberapa hal. Ia mencontohkan seperti saat kegiatan kerja bakti yang mana warga secara bergotong-royong membenahi Balai Padukuhan namun Dukuh justru tidak menampakkan diri. Selain itu, beberapa tingkah lakunya dinilai merugikan kepentingan umum serta menyalahgunakan wewenang tugasnya. Padahal, menurutnya, tugas Dukuh itu seperti orangtua yang mengayomi anaknya dan tidak menimbulkan keributan seperti ini.


“Waktu kerja bakti ini ya, cuma lewat beberapa kali dalam sehari dan bahkan tidak pernah mampir. Ya intinya tidak bisa mengayomi masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Dukuh Mendak sempat menjanjikan pembangunan dapur umum di Balai Padukuhan pada saat dirinya terpilih sekitar tahun 2012 silam. Namun hingga hampir 10 tahun berselang, janji tersebut tak kunjung terealisasi.
“Dulu itu kan Dukuh masih dipilih oleh warga. Jadi sekarang wajar kalau warga juga menghendaki kalau yang bersangkutan agar turun dari jabatannya,” terang Tukiman.
Sementara itu, Lurah Sumbergiri, Suharjono, menyampaikan tuntutan masyarakat yang berkaitan dengan Dukuh Mendak agar turun dari jabatannya sudah ia terima. Namun demikian, pihaknya harus memutuskannya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah Kalurahan Sumbergiri sendiri menjanjikan akan segera memberikan jawaban kepada masyarakat dalam waktu maksimal tujuh hari mendatang.
“Apa yang menjadi aspirasi masyarakat tentunya akan kami bahas di Pemerintah Kalurahan, sehingga tidak akan melanggar regulasi yang ada di Gunungkidul,” jelas dia.
“Kalau berkaitan dengan kinerja misal pajak selalu tertib, kalau kedisiplinan secara administrasi harapan kami tidak ada permasalahan. Kami sendiri tidak tau pasti terkait alasannya, cuma memang kehendak masyarakat ini sudah tidak mau dipimpin Dukuh yang sekarang,” sambung Suharjono.
Pada saat proses mediasi, Dukuh Mendak, Ari Susanti, menyampaikan jika dirinya tetap ingin menjadi Kepala Padukuhan Mendak. Ia juga meminta maaf jika ada kesalahan ataupun kekeliruannya selama menjalankan tugasnya selama ini.
“Bahwa saya masih ingin menjadi Dukuh, saya masih ingin menjadi Dukuh. Kalau memang nantinya ada kritik ataupun masukan, saya siap untuk memajukan Padukuhan Mendak. Sekali lagi saya masih ingin menjadi dukuh,” ucap dia terbata.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Kriminal6 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Hukum3 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat