Peristiwa
Dua Aksi Bunuh Diri dalam Sehari, Warga Ponjong Ditemukan Tergantung di Kamar Mandi Balai Dusun



Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dalam sehari ini, Kamis (10/09/2020), dua warga Gunungkidul mengakhiri hidupnya dengan aksi gantung diri. Pada pagi tadi, aksi bunuh diri dilakukan oleh warga Padukuhan Ngloro, Kalurahan Ngloro, Kapanewon Saptosari. Kemudian pada Kamis siang ini, warga Padukuhan Bulurejo, Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong juga ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri. Lagi-lagi sakit menahun yang tidak kunjung sembuh menjadikan dugaan kuat penyebab para korban mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Ponjong, Kompol Sudono mengungkapkan,sekitar pukul 06.30 WIB Gito (63) warga Padukuhan Bulurejo, Kalurahan Tambakromo masih beraktivitas di rumahnya. Kemudian ia diajak untuk sarapan oleh anaknya yang bernama Yuli.
Namun pria tersebut menolaknya, kemudian pergi dari rumah. Sekitar pukul 07.00 WIB, Yuli mencari bapaknya di sekitar rumahnya untuk mengajak sarapan lagi, tetapi tidak ditemukan.
Kemudian Yuli meminta bantuan Agus Hermanto (tetangga) untuk ikut mencari Gito. Saat dicari di sekitar rumahnya, mereka tidak menemukan keberadaan pria tersebut. Pencarian kembali dilakukan di sekitar balai Padukuhan setempat, Agus merasa curiga saat menengok di sekitar kamar mandi.
Pasalnya di hari biasa, kamar mandi tersebut pintunya tidak ditutup namun pagi tadi justru pintu kamar mandi justru tertutup rapat.
“Curiga dengan itu Agus dan saksi lain kemudian berinisiatif untuk mengecek kamar mandi dari ventilasi di atas pintu,” terang Kompol Sudono.
Para saksi ini justru dikejutkan dengan dilihatnya Gito sudah dalam kondisi tergantung di kayu rusuk kamar mandi tersebut.
“Korban menggunakan selendang untuk melancarkan aksinya. Setelah mengetahui kondisi korban, para saksi berusaha membuka pintu dan melapor nke warga lain maupun pihak kepolisian,” tambah dia.
Adapun dari hasil pemeriksaan tim kepolisian dan petugas medis, waktu penemuan korban dengan dugaan waktu melakukan bunuh diri tidaklah lama. Untuk ciri-cirinya lidah menjulur keluar, leher terlilit, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban.
“Keterangan dari pihak keluarga korban setahun terakhir menderita sakit lambung dan darah tinggi. Kemudian juga sering melamun dan menyendiri,” imbuhnya.
“Tadi dievakuasi dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga,” tutupnya.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Masa Jabatan Tinggal Menghitung Hari, Sunaryanta : Kembali ke Orang Tua dan Bertani
-
Sosial4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Progam Makan Bergizi Gratis Mulai Dilaksanakan di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Group Helat Jogja Fashion Parade 2025, Usung tema Pararellel Aesthetics
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Asmat Pro Berikan Award 2025 pada Sejumlah Model saat Wisuda, Termasuk Desainer Cilik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km