Budaya
Dua Tahun Vakum Lantaran Pandemi, Rasulan Mulai Boleh Digelar Tahun Ini






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Rasulan adalah adat, budaya, dan tradisi untuk mensyukuri hasil pertanian yang didapat. Tradisi ini setiap tahun dirayakan oleh warga masyarakat Gunungkidul. Hampir seluruh kawasan di Gunungkidul menjadwalkan untuk menggelar acara rasulan dengan berbagai macam kegiatan kebudayaan. Biasanya, mulai bulan Mei hingga Agustus, merupakan bulan-bulan padat penyelenggaraan rasulan.
Namun sejak pandemi melanda, pemerintah mulai membatasi kegiatan perayaan rasulan di kalangan masyarakat. Sejak 2 tahun terakhir ini, praktis perayaan yang diadakan hanya sangat terbatas, atau bahkan tidak diadakan sama sekali. Hiburan berupa ketoprak, wayangan maupun reog serta doger memang dilarang untuk diadakan lantaran berpotensi membuat kerumunan.
Tahun ini, di tengah melandainya dinamika penularan covid19 serta berhasilnya program vaksinasi, kegiatan rasulan rencananya akan mulai diperbolehkan untuk diadakan dengan sejumlah hiburan khasnya. Namun begitu, untuk giat di masing-masing wilayah sendiri memang masih harus dikoordinasikan dengan gugus tugas covid19. Sejumlah wilayah sendiri telah menjadwalkan untuk menyelenggarakan rasulan.
Kepala Kunda Kabudhayan (Dinas Kebudayaan) Gunungkidul, Agus Mantara mengungkapkan, kemungkinan untuk pelaksanaan rasulan dengan segala pernik-perniknya kemungkinan tahun 2022 ini sudah diperbolehkan. Meski begitu, ke depannya, diharapkan masing-masing kalurahan bisa berkoordinasi dengan gugus tugas di setiap kapanewon berkaitan dengan perizinannya yang disesuaikan dengan kondisi pandemi di masing-masing daerah.
“Kemungkinan kalau tahun ini, (rasulan) sudah diperbolehkan,” papar Agus, Senin (09/05/2022) siang.







Dia menambahkan, meski kemungkinan sudah diperbolehkan, akan tetapi pihaknya belum bisa menganggarkan dana bantuan Rasulan bagi kalurahan-kalurahan. Sebelum masa pandemi, pemerintah melalui dana keistimewaan memang sempat menganggarkan bantuan 10 juta per kalurahan untuk menggelar acara rasulan.
“Untuk bantuan dari Danais mohon maaf memang belum bisa kami anggarkan,” ucapnya.
Kundha Kabudhayan sendiri menyambut baik sudah adanya sedikit kepastian perihal diperbolehkannya acara rasulan. Diakuinya bahwa masyarakat sendiri sudah sangat merindukan suasana rasulan yang selain kental dengan adat budaya juga keakraban masyarakat.
“Saya yakin masyarakat kangen dengan ketoprak, wayangan hingga reog atau doger yang biasa digelar saat rasulan,” jelas dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho mengamini pernyataan dari Kepala Kundha Kabudhayan. Menurut Heri, saat ini pemerintah telah membuka kegiatan rasulan. Sejumlah acara tradisional yang biasanya mengiringi perayaan rasulan telah diperbolehkan untuk digelar. Namun begitu, untuk acara Kirab Budaya sendiri masih dalam kajian.
“Ini kami koordinasikan terus. Tentunya kita juga sambil melihat perkembangan penularan yang terjadi. Kalau semakin kondusif ya bisa semakin longgar perizinannya,” terang Heri.
Sebenarnya, saat ini selain acara rasulan, untuk acara adat budaya lain seperti kenduri maupun tradisi di masing-masing kalurahan sendiri juga sudah mulai berjalan dan diperbolehkan. Bahkan dirinya juga mendengar perihal adanya warga yang menggelar wayangan untuk merayakan syawalan sudah mendapatkan izin.
“Kalau yang paling dekat yang sudah dijadwalkan yang saya dengar, Rasulan Karangrejek dan Duwet yang digelar pada 23 Mei 2022 nanti sudah ada acara wayangan,” terusnya.
DPRD Gunungkidul sendiri menurut Heri mendorong agar Dinas Kebudayaan Gunungkidul agar bisa segera mencairkan dana bantuan untuk pelaksanaan rasulan maupun adat tradisi. Saat ini, proposal-proposal kegiatan sendiri sudah menumpuk di dinas dan menunggu persetujuan.
“Kundha Kabudayan harus bisa segera bagaimana caranya danais untuk kegiatan adat tradisi semacam ini bisa segera dicairkan,” tandas dia.
“Ayo rasulan, ucap syukur atas hasil pertanian. Ucap syukur atas nikmat anugerah dari Allah. Sekaligus silaturahmi dan pelestarian adat tradisi,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks