Pemerintahan
Dua Varietas Bawang Lokal Gunungkidul Diakui Nasional




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dua varietas tanaman lokal Gunungkidul mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pertanian RI yaitu, Bawang Putih jenis Lumbu Putih dan Bawang Merah jenis Banyu Bening. Dengan adanya pengakuan dari kementerian ini diharapkan semakin meningkatkan minat petani dalam mengembangkan tanaman hortikultura varietas lokal Gunungkidul.
Bawang putih varietas Lumpu Putih selama ini dikembangkan oleh petani Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen. Di Gunungkidul sendiri belum banyak lahan yang ditanami bawang putih. Hal ini karena masa tanam bawang putih relatif panjang jika dibandingkan dengan komoditi jenis lain. Masa tanam sampai panen bisa 100 hari sampai dengan 110 hari.
“Dulu baru di Logandeng saja, kemudian seiring dengan promosi yang dilakukan mulai banyak yang tertarik,” kata Lasmini saat dikonfirmasi.
Adapun saat ini beberapa kalurahan di Kapanewon Playen, Paliyan, Ponjong, Nglipar dan Semin juga mulai mengembangkan bawnag putih Lumbu Putih tersebut. Bahkan, beberapa daerah lain juga mulai membidih varietas itu untuk dikembangkan di daerah mereka. Seperti misalnya Magelang ataupun Padang Sumatera Barat.
“Ada yang uji coba di Padang. Varietas jenis inu tahan penyakit dan cocok dikembangkan di dataran rendah, berbeda dengan bawang jenis lain yang harus di dataran tinggi,” imbuhnya.




Lebih lanjut ia mengungkapkan keunggulan lain dari tanaman ini adalah meski ukurannya kecil, namun aroma dan rasanya lebih kuat jika dibandingkan dengan bawang putih impor. Harganya per kilo sebesar Rp 80.000.
“Dengan adanya pengakuan (sertifikat) dari Kementerian bawang putih lumbu putih ini bisa menjadi unggulan dan dapat memberikan efek ekonomi bagi petani,” sambungnya.
Sementara itu, Selretaris Dinas Pertanian dan Pangan, Raharjo Yuwono mengatakan, adanya sertifikat atau pengakuan ini diharapkan menjadi keuntungan tersendiri bagi Gunungkidul. Sehingga varietas lokal yang dimiliki dapat diketahui dan dikenal oleh petani lokal ataupun daerah lain.
“Kalau yang lumbu putih sudah banyak yang tanya. Ada beberapa daerah yang ingin uji coba,” ucap Raharjo.
Sementara untuk bawang merah varietas Banyu Bening merupakan bawang lokal yang selama ini ditemukan di Banyu Bening, Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo. Selama ini pengembangnya baru di sekitar wilayah itu saja.
“Ada juga di Saptosari. Hampir sama dengan Banyu Bening, kalau untuk keunggulannya memang jauh ya dari bawang lain. Aroma dan rasanya kuat serta lebih tahan penyakit,” papar Raharjo.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga