Sosial
Dukung Upaya Pemerintah Batasi Pemudik Masuk, PO Maju Lancar Sementara Stop Beroperasi


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah pemudik yang masuk ke Gunungkidul setiap harinya terus bertambah. Para pemudik menggunakan berbagai macam moda transportasi mulai dari kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Tak heran sekarang ini, omset sejumlah Perusahaan Otobus AKAP mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Meski lalu lintas para pemudik yang pulang ke Gunungkidul cukup tinggi, namun PO Bus Maju Lancar memilih untuk menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu. Perusahaan ini akan mengembalikan secara utuh pemesanan tiket yang sudah terlanjur masuk.
Bagian Operasional PO Maju Lancar, Asep menuturkan, pihaknya mengambil langkah untuk menghentikan operasional dengan pertimbangan kondisi Gunungkidul yang sudah masuk pada status tanggap darurat. Kebijakan ini diputuskan manajemen untuk turut serta mengurangi penyebaran virus corona di Gunungkidul.
“Pemudik semakin banyak baik yang masuk, bahkan juga ada satu yang dinyatakan positif. Ini menjadi keprihatinan bersama. Dengan berbagai pertimbangan, maka untuk sementara waktu kita memilih berhenti operasi dulu,” papar Asep, Minggu (29/03/2020).
Adapun untuk pemberhentian operasi ini berlaku untuk rute Wonosari, Bandung, Jakarta dan Merak. Untuk dari Wonosari terhitung mulai tanggal 30 Maret 2020 dan beroperasi lagi pada tanggal 6 April 2020. Kemudian dari Jakarta, Bandung, Merak akan dihentikan mulai tanggal 1 April 2020.
“Penghentian operasional sementara waktu akan dimanfaatkan untuk bebersih dan istirahat bagi tim bus,” imbuhnya.
Ditambahkannya, bagi masyarakat yang telah memesan tiket di tanggal yang telah disebutkan, nantinya bisa menghubungi perusahaan dan akan diberikan ganti rugi penuh sesuai dengan harga tiketnya.
Kepala Bidang Angkutan Umum dan Terminal, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Ikhrar Subarno memaparkan, berdasarkan laporan, memang pemudik cukup banyak yang masuk ke bumi handayani menggunakan bus. Tercatat ada 684 pemudik menggunakan bus, itu terhitung mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 27 Maret. Dua hari terakhir ini, dimungkinkan jumlahnya akan bertambah.
“Itu hitungan dari Terminal Dhaksinarga dan Terminal Semin,” ucapnya.
Pantauan pun terus dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui jumlah pemudik yang masuk ke Gunungkidul baik menggunakan angkutan ataupun menggunakan kendsraan pribadi.
Sementara itu, Kepala Desa Nglindur, Kecamatan Girisubo, Supriyana memaparkan, pihaknya meminta bagi seluruh warga Nglindur di perantauan untuk sementara tidak pulang ke kampung halaman.
“Perantau kami minta untuk menunda perjalanan pulang kampung dulu. Ada koordinasi dengan puskesmas jika ada yang pulang akan dicek kondisinya,” ucap Supriyana.
Untuk mencagah penyebaran virus sementara ini, kegiatan di desa sampai di tingkat padukuhan pun dibatasi. Pertemuan-pertemuan sementara waktu ditunda terlebih dahulu, bahkan pelaksaan pembangunan yang menggunakan dana desa pun diurungkan untuk mengurangi banyaknya kumpulan massa.
“Pembangunan urung dilakukan. Untuk layanan desa masih berjalan tapi jam pelayanannya ada pemangkasan,” tambahnya.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya