Sosial
Harga Bahan Pokok Merangkak Naik Sementara Permintaan Menurun, Omset Pedagang Pasar Terjun Bebas
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kurang dari 2 minggu menjelang Lebaran, harga komoditas bahan pokok terus merangkak naik. Kenaikan harga yang terjadi ini cukup membuat kalang kabut para pedagang lantaran diikuti pula dengan menurunnya secara drastis jumlah permintaan. Alhasil, omset para pedagang pun menjadi sangat minim memasuki pertengahan bulan puasa ini.
Salah satu komoditi yang terus mengalami kenaikan harga adalah daging ayam. Menurut salah seorang penjual di Pasar Argosari, Sugiran (43), kenaikan harga sudah terjadi sejak awal masa puasa. Harga daging ayam potong per kilogramnya terus naik dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 dan saat ini menjadi Rp38.000.
Yang cukup memusingkan pedagang adalah kenaikan harga tersebut diikuti dengan penurunan daya beli masyarakat. Omsetnya per hari mengalami penurunan sangat tajam di mana ketika hari biasa, ia mampu menjual 30 hingga 60 kilogram ayam potong setiap harinya.
“Saat ini cuma tinggal 10 sampai 30 kilogram saja, menurun sangat banyak,” keluh Sugiran, Minggu (03/06/2018) siang.
Ia menyebut, meski permintaan cenderung turun, akan tetapi harga ayam akan terus meroket hingga selepas hari raya mendatang. Seperti pada Lebaran tahun 2017 silam, harga daging ayam bahkan menyentuh angka Rp45.000 hingga Rp50.000 per kilogramnya.
“Akan naik terus terutama ketika menjelang hari raya,” imbuh dia.
Sementara pedagang ayam lainnya, Tugiyat (42) memaparkan bahwa kenaikan harga ini sudah terjadi di tingkat penyuplai. Permintaan yang tinggi sejak 2 bulan terakhir membuat stok ayam menipis sehingga akhirnya diikuti dengan kenaikan harga.
“Harapan saya segera ada perhatian dari pemerintah supaya harga daging ayam bisa stabil atau kalau naik tidak terlalu tinggi. Kasihan masyarakat,” ucapnya.
Tak hanya daging ayam, kenaikan harga juga terjadi pada komoditi sayuran. Diantaranya adalah cabai rawit. Menurut salah seorang penjual sayur dan bahan pokok di Pasar Argosari, Menuk (55), harga cabai rawit mengalami kenaikan sebesar Rp6.000. Dari harga Rp16.000 per kilogram, saat ini naik menjadi Rp22.000. Kenaikan harga sendiri menurut Menuk sudah terjadi sejak 2 harhi terakhir ini.
“Untuk cabai merah dan hijau harganya masih stabil di angka Rp15.000 hinggaRp20.000 per kilogram, tergantung ukurannya,” jelasnya.
Harga bawang putih juga mengalami kenaikan meski tak terlalu besar yakni dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per kilogram. Sementara untuk bawang merah berukuran besar berada di kisaran harga Rp25.000 hingga Rp30.000 dan untuk yang kecil di harga Rp15.000 per kilogram.
Di tempat yang sama harga sayur mayur juga terpantau alami kenaikan. Boncis yang semula dijual dengan harga Rp6.000 perkilo naik menjadi Rp8.000 perkilo. Timun naik sebanyak Rp4.000 dari harga semula Rp4.000.
Adapun untuk Brokoli dijual dengan harga Rp12.000 perkilo saat ini harga meningkat menjadi Rp18.000 perkilo. Untuk Kol yang awalnya dijual dengan harga Rp10.000 kini dijual dengan harga Rp15.000 perkilo.
Sementara itu, untuk kacang panjang yang sebelumnya seharga Rp5.000, mengalami kenaikan sebesar Rp3.000 perkilogramnya. Kenaikan harga sayuran sudah terjadi sejak sepekan terakhir pada tingkat tengkulak.
-
Sosial5 hari yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial5 hari yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
-
Politik6 hari yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk