Connect with us

Sosial

Dwi Nur Rochim, Mutiara Lari Gunungkidul Yang Menunggu Meledak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Cabang olahraga atletik memang menjadi potensi dari Kabupaten Gunungkidul. Dibandingkan dengan cabang-cabang olahraga lainnya, atletik Gunungkidul memang menjadi salah satu yang terus menyumbangkan prestasi. Atlet-atlet berkualitas pun terus bermunculan. Tidak hanya prestasi di tingkat daerah, namun banyak pula atlet atletik Gunungkidul yang juga berprestasi di tingkat nasional.

Salah satu atlet yang sejak beberapa tahun terakhir terus mengukir prestasi dari cabor ini adalah Dwi Nur Rochim. Pemuda 19 tahun warga Banaran 9, Desa Banaran, Kecamatan Playen ini sejak remaja terus berprestasi di cabang lari. Terakhir beberapa waktu silam, jebolan SMA 2 Playen ini menyabet juara 1 untuk nomor lari 400 meter. Capaian waktunya, 51.65 detik berhasil mengungguli atlet lain yang berasal dari berbagai daerah.

Dipaparkan oleh Dwi, ia memang menjadi langganan juara saat mengikuti kejuaraan. Tak hanya di tingkat lokal DIY saja, akan tetapi juga saat mengikuti kejuaraan di level yang lebih tinggi.

Berita Lainnya  Hasil Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Segera Diumumkan Secara Resmi

“Kalau untuk Popda, Kejurda atau kejuaraan terbuka di daerah-daerah lain, Alhmadulillah selalu dapat juara 1, 2 atau 3,” kata Dwi Nur Rochim, Senin (29/10/2018).

Menurutnya, olahraga lari memiliki kekuatan tersendiri bagi dirinya. Dukungan dari keluarga dan teman-temannya lah yang mendorong pemuda ini terus menggeluti dunia olahraga. Sejak remaja, ia terus giat berlatih guna menjaga kondisi dan meningkatkan kemampuannya.

Sebagai atlet muda yang penuh ambisi, Dwi memang memberikan segalanya untuk olahraga lari. Sejumlah kegiatan yang biasa dilakukan anak-anak muda seusianya yang dirasa tidak penting sejauh mungkin ia hindari. Yang ada di pikirannya adalah berlatih, berlatih dan terus berlatih. Tak heran apabila kemudian seiring berjalannya waktu, kemampuannya terus meningkat hingga saat ini berlevel nasional.

“Saya memang masih harus berjuang keras, neberapa kali mengikuti kejuaraan nasional, masih menduduki peringkat ke 5. Akan terus saya tingkatkan,” tandas pemuda yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Di usia yang masih sangat muda, Dwi memiliki cita-cita yang cukup mulia. Ia berkeinginan untuk menjadi seorang pelatih atlet lari. Ia ingin mengabdi untuk mengembangkan bakat para pemuda Gunungkidul. Dwi menilai, cabang olahraga atletik di Gunungkidul memang sangat potesnial. Hal ini dibuktikan banyaknya atlet-atlet Gunungkidul telah memiliki nama dan prestasi. Olahraga ini nenjadi salah satu penyumbang medali terbanyak dalam mendongkrak olahraga di Gunungkidul.

Berita Lainnya  Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi

“Ingin membentuk atlet-atlet berprestasi dengan kualitas yang lebih daripada sekarang. Biar Gunungkidul lebih maju lagi dalam dunia olahraga. Tidak hanya di tingkat daerah prestasinya, namun juga tingkat nasional,” tambah dia.

Terpisah, Ketua III Koni Gunungkidul, Supardi memaparkan, tahun 2018 ini dalam Kejurda Atletik DIY, Gunungkidul berhasil mengantongi 4 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu. Bedasarkan perolehan medali tersebut, kontingen bumi handayani ini masih duduk di peringkat ke III. Namun demikian, Supardi mengklaim usaha dan kualitas individu atlet Gunungkidul tidak dapat di ragukan lagi.

“Masih duduk di peringkat III. Ini juga PR bagi pelatih dan atlet untuk lebih lagi dalam menggenjot kemampuan. Semangat terus pokoknya,” ucap Supardi.

Adapun 4 medali emas tersebut disumbangkan oleh Dwi Nur Rochim di cabor lari 400 meter putra, Bayu Prasetya dan Sekar Dinda Andrea di cabor jalan cepat 5000 meter. Kemudian untuk tolak peluru juga menyumbangkan medali emas oleh Devinta Ainun Ramadhani. Dalam kejuaraan ini Kabupaten Sleman duduk di juara umum dengan 10 medali emas, 7 medali perak, dan 7 medali perunggu.

Berita Lainnya  AZKO Ajak Masyarakat Tangani Limbah Elektronik

Disusul oleh Kabupaten Bantul dengan 7 medali emas, 7 perak dan 5 medali perunggu. Untuk juara 4 yakni Kabupaten Kulonprogo dengan perolehan 2 medali emas dan 1 medali perunggu.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler