Budaya
Flashmob Puluhan Penari Muda Kejutkan Para Pengunjung Car Free Day
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana berbeda nampak terlihat pada acara Car Free Day (CFD) di Alun-alun Wonosari pada Minggu (14/07/2019) pagi tadi. Puluhan anak remaja yang ada di acara tersebut tiba-tiba menari dengan gerakan-gerakan menyerupai monyet. Seiring berjalannya waktu, para pengunjung semakin tercengang lantaran jumlah penari yang bergabung semakin banyak.
Puluhan remaja kreatif itu ternyata merupakan anggota komunitas Pemuda Tari Jawa Gunungkidul yang tengah menggelar flashmob. Kegiatan itu digagas untuk memperkenalkan kembali tarian jawa yang saat ini telah mulai terlupakan, khususnya di kalangan kawula muda.
Koordinator flashmob tersebut, Raden Youhan (20) mengatakan, dipilihnya lokasi CFD sebagai kampanye kesenian itu karena di lokasi tersebut menjadi pusat berkumpulnya masyarakat dari berbagai usia di akhir pekan. Dengan demikian, apa yang dilakukan komunitasnya ini dapat memberikan pesan kepada masyarakat luas agar kembali mencintai tari-tarian.
“Kita ingin mengajak seluruh pemuda-pemudi yang ada di Gunungkidul untuk cinta budaya leluhur,” ujar Youhan, Minggu siang.
Pria asal Tawarsari, Kecamatan Wonosari itu mengungkapkan, ia bersama komunitas tari Gunungkidul akan terus melakukan upaya mempromosikan jenis tari-tari klasik yang ada di Yogyakarta melalui flashmob. Kegiatan flashmob ini sebenarnya juga diinisiasi oleh pihak Kraton Yogyakarta.
“Semua flashmob tersebut diadakan dari Keraton Yogyakarta sebagai rangkaian peringatan hari Catur Sagotra,” kata dia.
Saat ini, di Kraton Yogyakarta sendiri di Hari Catur Sagotra dilaksanakan tanggal 13 Juli 2019 kemarin. Sebagai pemuda di wilayah Yogyakarta, maka pemuda Gunungkidul ingin ikut mendukung pihak Keraton.
“Kita tuh ingin menunjukkan bahwa pemuda itu bisa untuk ikut melestarikan budaya seni tari yang ada,”ujarnya.
Ia menambahkan, meski komunitas ini baru seumur jagung, antusias para muda mudi ini cukup tinggi. Pasalnya, setiap harinya ada beberapa orang yang ingin bergabung atau hanya sekedar ingin mengetahui lebih dalam komunitas tersebut.
“Setidaknya sudah ada 30 orang lebih pemuda dengan usia rata-rata 19-22 tahun bergabung dalam komunitas ini. Kita ini memang tengah berjuang untuk melestarikan seni tari yang memang belum banyak penggemarnya,” bebernya.
Seperti tarian Beksan Wanoro yang mereka lakukan pada acara flashmob di Alun-alun Wonosari. Tarian ini sebenarnya menceritakan aktivitas Bolo Kethek (gerombolan monyet) yang menggambarkan kehidupan para monyet. Banyak filosofi yang ada dalam tarian tersebut diantaranya adalah rasa kebersamaan para monyet-monyet tersebut dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan yang menimpa mereka.
“Tanggal 20 Juli nanti kemungkinan kita akan melakukan flashmob lagi di Taman Kuliner Wonosari,” tambahnya.
Bupati Gunungkidul, Badingah mengaku terkejut dengan aksi yang dilaksanakan oleh para pemuda Gunungkidul tersebut. Minggu pagi ini ia tiba-tiba diajak keluar oleh ajudannya untuk jalan-jalan ke acara car free day di Alun-alun Wonosari. Saat itulah ia tak sengaja menyaksikan kegiatan flashmob yang dilaksanakan oleh puluhan muda-mudi Gunungkidul tersebut.
“Tiba-tiba tadi mau keluar mobil karena ada yang nangis. Saya langsung turun ternyata mereka membuat kejutan dengan melakukan tarian-tarian tradisional ini,” ujar Badingah.
Dirinya mengaku sangat mengapresiasi kegiatan flashmob yang dilaksanakan oleh puluhan muda-mudi yang tergabung dalam komunitas tersebut. Ia berharap nanti dengan kegiatan ini, generasi muda tidak malu lagi untuk menari, sebab menari merupakan budaya yang benar-benar budaya asli Indonesia.
“Dengan visi misi kita menuju ke pengembangan pariwisata yang terkemuka dan berbudaya, kesuksesan itu tidak hanya pariwisatanya saja tetapi harus didukung dengan seni dan budaya. Saya berharap kepada adik-adik semuanya untuk bisa menularkan utamanya kepada kawan-kawan terdekat di sekolah maupun lingkungannya,” tuturnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Pendidikan5 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya