Sosial
Ganasnya Hama Wereng Coklat, Petani Terpaksa Lakukan Panen Dini






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejak bulan Februari lalu, petani Gunungkidul telah melakukan panen hasil pertanian mereka yang terdiri dari kacang, jagung, dan padi. Dinas Pertanian Gunungkidul sendiri mengklaim jika hasil panen padi di musim tanam petama ini tergolong maksimal meski sempat ada permasalahan serangan hama yang dihadapi oleh petani.
Namun demikian, klaim itu mendapatkan kontroversi di kalangan petani. Pasalnya, cukup banyak petani yang mengeluhkan penurunan hasil panen lantaran berbagai kendala.
Seperti yang diungkapkan oleh Harmini (58) warga Padukuhan Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk. Ia mengeluhkan hasil panenan kali ini yang mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil panen pada tahun sebelumnya. Penurunan yang terjadi pun sangat signifikan. Dirinya mencontohkan, dari dua petak lahan yang ada di bulak Plumbungan, ia hanya mendapat dua karung padi. Padahal biasanya mendapat padi hingga 7-8 karung per petaknya.
“Pertumbuhannya kemarin agak tersendat, karena musim penghujan yang tidak maksimal juga adanya serangan hama,” kata Harmini, Rabu (01/04/2020) siang.
Adapun serangan hama yang dimaksud adalah hama wereng coklat. Serangannyapun cukup masif karena dalam semalam bisa membuat satu petak sawah rusak dan gagal untuk dipanen. Sehingga para petani terkadang harus memanen padi mereka lebih dini agar tidak ludes dirusak hama wereng coklat.







“Dari segi jumlah hasil panen tentu rugi. Belum lagi biaya yang dikeluarkan, tentu tidak sebanding dengan apa yang didapat,” tambahnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharja mengakui adanya serangan hama wereng cokelat di Gunungkidul. Namun serangan tersebut hanya terjadi di titik-titik tertentu, tidak secara keseluruhan. Bedasarkan laporan di lapangan, untuk hasil panen musim tanam pertama ini cukup bagus dan mantap.
“Dari zona selatan dan utara panenan kali ini mantap hasilnya. Mulai dari Februari hingga April mendatang masih dilakukan pemanenan,” kata dia.
Estimasi panen pada musim tanam pertama ini mencapai 264.054 ton gabah kering panen (GKP). Jumlah tersebut tentu cukup banyak belum lagi jika ditambah dengan hasil panen pada musim selanjutnya.
Disinggung mengenai serangan hama wereng cokelat tersebut, pihaknya sudah menyarankan agar petani langsung memanennya, sebab hama tersebut menyerang padi yang usianya sudah bisa dipanen. Namun ada juga petani yang sudah meminta bantuan ke DPP bantuan pestisida untuk penyemprotan.
“Sudah ada beberapa petani yang melapor dan meminta obat untuk penanganan hama tersebut. Itu sudah beberapa waktu lalu,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter