Peristiwa
Gara-gara Jajan Es Krim, Tujuh Siswa SD Candi Dilarikan ke Puskesmas






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sedikitnya tujuh siswa SD Candi I, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo mengalami gatal-gatal di sekitar mulut. Para siswa tersebut mengalami sakit usai mengkonsumsi es krim yang dijajakan di sekitar sekolah pada Kamis (22/08/2019) siang tadi. Secara tiba-tiba dan bersamaan, ketujuh siswa tersebut mengalami bengkak yang cukup besar di sekitar mulut sesaat setelah mengonsumsi es yang dibeli dari penjual.
Informasi yang berhasil dihimpun pidjar-com-525357.hostingersite.com, kejadian ini bermula saat istirahat pertama, ada seorang penjual yang menjajakan es krim sekitar SD Candi I. Penjual tersebut tidak dikenal lantaran baru pertama kali berjualan di lingkungan sekolah tersebut.
Karena cuaca cukup panas, banyak siswa yang kemudian membeli es krim ini.
“Namun begitu menyantap es krim bibir anak-anak langsung bengkak. Hal ini sempat menimbulkan kepanikan dan ada salah satu warga yang melapor kepada kami. Begitu mendapat informasi, anggota kami langsung terjun ke lokasi,” urai Kapolsek Karangmojo, Kompol Sunaryo saat dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com, Kamis sore.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya bersama sekolah kemudian membawa anak-anak yang mengalami pembengkakan di sekitar mulut itu ke UPT Puskesmas Karangmojo guna mendapatkan perawatan. Dari hasil pemeriksaan dari tim medis, diperoleh hasil bahwa ketujuh anak tersebut mengalami alergi makanan.







“Meski begitu, kami tidak bisa mengecek sampel makanan yang memicu alergi anak-anak ini. Es krim tersebut sudah habis dikonsumsi dan bahkan bungkus plastik sudah dipungut oleh penjualnya,” jelasnya.
Menurutnya, penjual es krim yang diduga membuat alergi sejumlah siswa tersebut sama sekali belum pernah berjualan di area sekolah. Kepergiannya pun tergolong misterius lantaran tidak meninggalkan jejak sama sekali. Hal ini menjadi kendala dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kami memang agak kesulitan mencari bukti dan mencari si penjual ini karena posisi datang pas istirahat semua tidak ngeh dengan keberadaan sang penjual,” ujar AKP Sunaryo.
Atas kejadian ini, ia mengimbau para guru di setiap sekolah agar jeli untuk melihat keberadaan para penjual yang menjajakan makanan di sekitar lokasi sekolah. Hal ini nantinya untuk memastikan keamanan kandungan bahan makanan yang dijual dan pada akhirnya dikonsumsi oleh anak-anak.
“Apalagi sekarang kemarau panjang debu dan kuman gampang sekali menyebar, harus jeli betul pihak sekolah agar hal semacam ini tidak terjadi,” tandasnya.