Sosial
Gaya Hidup Mewah Sang Germo Prostitusi Online






Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–IS (24), tersangka kasus prostitusi online dikenal sebagai pribadi yang glamour di tempat asalnya di Padukuhan Banyumeneng, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang. Namun begitu, sudah sejak satu tahun terakhir ini yang bersangkutan tidak terlihat aktif bermasyarakat.
Salah seorang perangkat desa Giriharjo membenarkan bahwa IS yang tengah viral tersandung kasus prostitusi online ini merupakan salah seorang warganya. Namun begitu, dalam satu tahun terakhir ini, IS sangat pasif di masyarakat. Bahkan, tidak banyak orang yang tahu ke mana ia pergi dan apa yang sedang ia kerjakan.
“Masyarakat tahunya dia kerja di konter gitu aja. Tapi setahun ini pasif di kegiatan masyarakat,” terang dia, Jumat (13/03/2020).
Selain itu, di mata masyarakat, kehidupan IS selama ini memang terlihat mewah. Ia diketahui kerap menggunakan motor sport dan mobil mewah ketika pulang ke rumahnya.
“Iya ada motor sport itu dan juga mobil,” kata dia.







Sementara, kepada sejumlah awak media, IS mengaku berhasil meraup uang puluhan juta dari hasil beroperasi selama 1 bulan terakhir. Dirinya memasamg tarif bagi para hidung belang yang ingin menggunakan jasa wanita asuhannya dengan rentang harga Rp250 ribu hingga Rp2 juta sekali kencan. IS sendiri memilih menggunakan aplikasi chatting MiChat yang menjadi perantaranya dalam mencari konsumen.
Pemilihan aplikasi ini sendiri dipaparkannya lantaran memang ada cukup banyak wanita yang menjajakan diri melalui Michat. Perlahan, ia mengenal beberapa wanita. Akhirnya kemudian ia membuka praktek prostitusi online dengan menawarkan wanita-wanita yang dikenalnya melalui miChat tersebut.
“Memilih aplikasi MiChat karena lebih gampang,” akunya saat ungkap kasus di Mapolsek Sleman, Kamis (12/03/2020) kemarin.
Selama membuka praktek prostitusi online, IS mempekerjakan tujuh wanita. Empat orang berperan sebagai PSK, sementara tiga lainnya sebagai admin keuangan dan pencari pelanggan.
Selain menjual para pekerjanya, IS sendiri ternyata juga memanfaatkannya untuk memuaskan birahi. Sebelum melayani tamu-tamunya, mereka diminta untuk melayani IS terlebih dahulu.
“Ya sebelum melayani tamu mereka melayani saya dulu,” kata IS.
IS mengaku tiga dari empat pekerja sek tersebut sudah dua kali melayani dirinya di hotel itu juga namun untuk waktu dan hari yang berbeda. IS sendiri juga menyebut bahwa wanita-wanita yang ia jual tidak ada yang berkategori di bawah umur. Ia menyebut bahwa kesemua pekerjanya memiliki KTP.
“Wanita yang dipekerjakan sebagai PSK semuanya sudah pernah melakukan pekerjaan itu. Saya tidak mengetahui masih ada yang di bawah umur, sebab semuanya sudah memiliki KTP,” kelit dia.