Sosial
Meski Harga Meroket, Stok Masker Sudah Kembali Tersedia di Sejumlah Apotek
Wonosari,(pidjar.com)–Menyusul adanya virus corona di berbagai belahan dunia, ketersediaan masker pun menjadi sangat langka. Barang ini semakin menjadi salah satu buruan masyarakat pasca terus bertambahnya pasien positif corona di Indonesia. Alhasil akibat kelangkaan yang terjadi, mengakibatkan harga masker meroket tak terkendali.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Johan Eko menuturkan, saat ini, beberapa apotek telah menyediakan masker. Kendati demikian harganya mengalami kenaikan. Hal tersebut diduga terjadi lantaran permintaan mengalami kenaikan sedangkan stoknya sangat terbatas.
“Kita lakukan pemantauan dan memang ada kenaikan. Kenaikan sendiri sudah terjadi dari distributor yang menjual dengan harga tinggi,” kata Johan, Jumat (13/03/2020).
Ia menambahkan, harga masker di pasaran saat ini yang paling laku adalah produk dari Industri Kreatif Menengah (IKM). Yakni masker dengan bahan dasar kain.
“Justru yang laris adalah masker bukan buatan pabrik tapi buatan dari IKM yang bahan baku kain. Minggu lalu harganya yang semula Rp 28 ribu naik jadi Rp 50 ribu,” jelas Johan.
Menurutnya laris manisnya masker menjadi buruan ini bisa justru menjadi peluang bagi para pelaku IKM. Pihaknya menghimbau kepada para pengusaha untuk meningkatkan dan menggenjot produksi guna menutup permintaan.
“IKM ini banyak yang dari Gunungkidul kok. Ini juga jadi peluang, kita dorong untuk meningkatkan produksinya,” imbuh dia.
Sementara itu, salah seorang warga Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Novita menuturkan, isu perihal menyebarnya virus corona memang cukup membuatnya khawatir. Ia pun mulai melakukan langkah antisipasi mandiri. Seperti misalnya dengan memakai masker jika bepergian ke luar rumah.
Namun, upayanya ini terbentur dengan harga masker yang terus meroket. Seperti misalnya belum lama ini, dirinya datang ke apotek untuk membeli masker. Namun lantaran harganya tinggi ia memilih mengurungkan niatnya.
“Saya mau beli yang hijau itu, tapi karena harganya Rp 18 ribu dengan isi hanya 3 buah, saya tidak jadi. Pilih beli obatnya saja,” ungkap Novita.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini