Pemerintahan
Gelar Gunungkidul Expo 2019, Disperindag Gunungkidul Undang Perusahaan di Bidang Ekspor Kerajinan






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Semarak HUT Gunungkidul yang ke-188 akan terus berlangsung. Pada 12 hingga 16 Juni mendatang, Pemkab Gunungkidul akan menggelar ajang Gunungkidul Expo. Ratusan IKM akan dihadirkan untuk memamerkan produk baik berupa olahan bahan makanan maupun produk kreativitas asli Bumi Handayani. IKM-IKM tersebut akan menempati 80 stand yang dibangun di kompleks Gedung Olahraga Siyono, Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Selain menampilkan IKM, dalam ajang tersebut nantinya juga akan menggelar berbagai macam kesenian tradisional untuk menghibur masyarakat.
Kabid Perdagangan Disperindagkop Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengungkapkan, dalam ajang Gunungkidul Expo ini, sebanyak 120 IKM asli Gunungkidul akan menampilkan produk-produk unggulannya.
“Di dalam GOR nantinya ada 60 stand dan di luar GOR akan ada 20 stand makanan. Konsepnya nanti setiap stand diisi dua IKM yang serupa misalnya handycraft dua IKM akan kami jadikan satu stand,” kata Yuniarti Ekoningsih, Senin (10/06/2019).
Berkaitan dengan kualitas para IKM yang akan ditampilkan, Yuniarti menjamin bahwa IKM-IKM ini adalah IKM terbaik yang ada di Gunungkidul. Secara ketat, IKM pengisi stand diseleksi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa produk mereka layak untuk dipamerkan. Panitia secara khusus memprioritaskan IKM yang sebelumnya tidak pernah melakukan pameran di Gunungkidul Expo untuk bisa ikut berpartisipasi.
“Yang sudah ikut pameran kami beri pengertian dan memberikan kesempatan kepada pelaku IKM yang belum pernah melakukan pameran agar mereka termotivasi bahwa peluang usaha di Kabupaten Gunungkidul ini memang bagus. Untuk event ini, para peserta tidak kami pungut biaya,” jelasnya.







Selain pameran potensi IKM, Gunungkidul Expo juga akan menampilkan berbagai macam pertunjukan kesenian. Selama lima hari, akan turut pula ditampilkan Fashion Show dari SMK Negeri 1 Wonosari dengan musik kreasi Obah Mamah pada hari pertama. Sementara pada hari kedua, ditampilkan Jathilan Satriya Muda dari Kecamatan Panggang dan Musik Angklung Wonosari dari Sanggar Tari Sekarmaya Wonosari. Berlanjut pada hari ketiga, ditampilkan pementasan Jathilan Turangga Beksa Wonosari dan Keroncong Lintang Kanista. Sementara untuk hari keempat, giliran Jathilan Turangga Kenya Nglipar dan Musik Alternatif Wonosari san Sanggar Tari Saraswati Nglipar yang tampil. Pada hari terakhir para pengunjung bisa menyaksikan penampilan Sanggar Tari Taman Mekarsari Semin dan Musik Granggang Wulung Karangmojo.
Kepala Disperindag Kabupaten Gunungkidul, Johan Eko memaparkan, pihaknya memang sengaja memanfaatkan momen HUT Gunungkidul ini untuk menggelar event Gunungkidul Expo. Hal ini dilakukan agar semua pihak bisa ikut serta dalam menyemarakkan peringatan ulang tahun Gunungkidul tersebut.
Johan sendiri optimis, event Gunungkidul Expo ini nantinya bisa memutar roda perekonomian. Artinya, dengan dikenalnya produk-produk IKM Gunungkidul oleh masyarakat, ke depan bisa membuka pasar baru yang lebih luas untuk para pelaku usaha. Gunungkidul Expo ini dapat menjadi media pertemuan antara produsen dan pengunjung yang nantinya berperan sebagai konsumen atau buyers. Terlebih menurutnya ada perusahaan yang bergerak di bidang ekspor kerajinan yang turut diundang.
“Sejauh ini gairah pelaku IKM untuk maju sangat kuat, dalam rangka mengisi ceruk kunjungan wisata di Kabupaten Gunungkidul,” tutup Johan.