Pemerintahan
Tercatat 22 Warga Gunungkidul Terjangkit Penyakit Sifilis


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Penyakit sifilis belakangan ini menjadi pembicaraan dan perhatian semua pihak. Sebab di Indonesia jumlah penderita penyakit ini sejak beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Kendati demikian, untuk di Kabupaten Gunungkidul sendiri sejak tahun 2017 lalu tercatat 22 penderita.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan, data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, terhitung sejak tahun 2017 sampai 2023 ini ada 22 penderita penyakit sifilis di Gunungkidul. jumlah ini tergolong sedikit, namun demikian kondisi di lapangan sendiri dimungkinkan lumayan besar dan belum terdeteksi oleh dinas.
“Ada 22 kasus atau penderita Sifilis di Gunungkidul. Rerata penderitanya adalah pria dengan usia 25 sampai 49 tahun (usia produksi),” papar Dewi Irawaty, Jumat (12/05/2023).
Disinggung mengenai minimnya penderita penyakit ini terdeteksi lantaran mereka lebih memilih memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Faskes) pribadi. Data terkait dengan penderita penyakit tersebut tidak terlaporkan ke Dinas Kesehatan karena kerahasiaan data pasien.
“Mereka (penderita) merasa malu kalau penyakit mereka diketahui oleh banyak orang, sehingga memilih untuk memeriksakan diri ke faskes pribadi dan tidak melapor ke kami.” Paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, penyakit ini menular saat hubungan suami istri. Tak hanya mereka yang sembarang berhubungan seksual atau gonta ganti pasangan melainkan pasangan suami istri pun juga rentan terpapar penyakit seksual tersebut.
Kunci pencegahan agar tidak terpapar penyakit kelamin adalah dengan menerapkan hubungan seksual yang aman dan bersih. Tidak berganti-ganti pasangan, menjaga kebersihan dan penggunaan alat kontrasepsi. Meski temuan dinas tergolong minim atas penyakit ini, namun pemerintah tidak lepas tangan begitu saja.
“Screening tetap dilakukan khususnya pada kelompok yang memiliki potensi tinggi terpapar penyakit Sifilis, termasuk dengan ibu hamil juga dilakukan oleh pemeriksaan oleh pemerintah,” jelas dia.
“Harapan kami bila ada tanda-tanda terpapar penyakit ini segera dilakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan sehingga dapat tertangani dan diobati,” tutup Dewi Irawaty.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Sosial17 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara