Connect with us

Uncategorized

Gelar Resepsi Pernikahan dengan Konsep New Normal, Paguyuban Hati Melati dan Janur Kuning Berharap Situasi Segera Pulih

Diterbitkan

pada

BDG

Nglipar,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pernikahan jadi salah satu momen penting dalam kehidupan, hari yang suci ini dilakukan dengan penuh kesakralan dan harapan baik di dalamnya. Ketika janji sudah diikrarkan, saat itulah tanggung jawab dan kemandirian dengan segala suka dukanya mulai dipikul berdua. Peristiwa penting ini biasanya dikemas dengan serangkaian upacara sesuai tradisi leluhur.

Namun sejak virus Covid 19 merebak ke tengah masyarakat luas, praktis pesta hajatan berupa resepsi pernikahan maupun sunatan dan lainnya ditiadakan. Hal ini tentu saja membuat para pelaku penyelenggara pernikahan seperti wedding organizer, catering, rias pengantin hingga seniman bak mati suri. Sumber penghidupan mereka terputus sejak Covid 19 menyerang.

Kondisi new normal seperti ini disambut gembira oleh banyak pihak. Pelan tapi pasti geliat ekonomi kembali pulih. Sayangnya banyak warga yang belum berani menggelar pesta hajatan seperti dahulu kala. Untuk itulah Paguyuban Harfi Melati dan Janur Kuning selaku organisasi para perias pengantin hingga persewaan di Kapanewon Nglipar berinisiatif menggelar simulasi resepsi pernikahan dengan konsep new normal di balai kalurahan Nglipar, Minggu, 5/9/2020.

Berita Lainnya  Ratusan Anak di Gunungkidul Putus Sekolah

Harfi Melati dan Janur Kuning ini menggelar simulasi pesta pernikahan dengan konsep new normal. Simulasi ini bertujuan untuk mendorong jasa penyelenggara pernikahan bangkit kembali setelah terpuruk karena pandemi Covid-19. Simulasi dilakukan menyusul adanya rencana penerapan tatanan normal baru.

“Pesta pernikahan new normal menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti pemeriksaan suhu tubuh bagi tamu, tempat cuci tangan, dan pembatasan jumlah tamu undangan,” terang Sugeng Apriyanto, Ketua Panitia Penyelenggara dari Harfi Melati.

Menurut Sugeng yang juga ketua Asosiasi Madu Klanceng Gunungkidul ini, pesta pernikahan konsep new normal sangat berbeda dengan kondisi resepsi pada masa sebelum pandemi Covid 19. Dimana tamu undangan tidak mengisi buku tamu sendiri, melainkan dituliskan petugas. Tamu juga tidak bisa mengambil makanan sendiri, karena seluruh makanan siap saji diambilkan oleh karyawan katering.

Berita Lainnya  Virus Merebak Kembali di Gunungkidul, 13 Pegawai Puskesmas Patuk 2 Dinyatakan Positif Covid

“Keluarga pengantin harus mengenakan face shield. Sesi salaman dengan pengantin juga ditiadakan. Sedangkan sesi foto bersama hanya dilakukan dengan tamu khusus,” tambahnya.

Sugeng mengaku sengaja membuat simulasi ini agar semua yang terlibat pada penyelenggaraan pesta pernikahan new normal memiliki gambaran, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Selain lebih aman, pesta pernikahan dengan konsep new normal juga lebih murah. Karena biaya yang dikeluarkan juga jauh lebih sedikit.

Sementara itu menurut Sukamto, Panewu Nglipar, kondisi pasca pandemi Corona sudah berangsur pulih. Muspika Kapanewon Nglipar tidak akan melarang warganya menggelar pesta hajadan.

“Kita tidak akan melarang, tetapi tentu saja harus menerapkan konsep new normal seperti ini. Misalkan ada tamu dari luar kota, sebelum 14 hari tinggal tidak diperkenankan turut hadir dalam resepsi. Jadi undangan dari luar kota begitu datang, namanya dicatatkan dalam buku tamu, menerima nasi kotak langsung dipersilahkan pulang,” kata Panewu Nglipar.

Sukamto berharap kondisi pasca pandemi Covid 19 benar benar semakin baik dan masyarakat dapat beraktivitas normal seperti sediakala.

Berita Lainnya  Potensi Gempa dan Tsunami di Pantai Selatan DIY, BPBD Lakukan Ekspedisi Destana

“Dampak Corona memang luar biasa, saya berharap semua segera pulih, perekonomian masyarakat yang selama ini lesu bahkan hampir gulung tikar dapat segera bangkit dan pulih seperti sediakala,” pungkasnya.

Meskipun kesannya menjadi kaku, namun penyelenggaraan resepsi dengan konsep new normal dapat terselenggara dengan baik tanpa merubah makna dan tradisi yang selama ini dijalani masyarakat Jawa.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler