Sosial
Gelombang Pelajar Berdatangan Hendak Rayakan Kelulusan di Pantai, Nyaris Bentrok Dengan Warga






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Ratusan siswa-siswi berseragam putih abu-abu yang hendak merayakan kelulusan nyaris terlibat bentrok dengan masyarakat Desa Kemadang. Warga sendiri menghalau kelompok-kelompok pelajar yang hendak merayakan kelulusan mereka di sekitar Pantai Bluluk dan Kukup. Seperti yang diketahui, untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi covid19, Pemkab sendiri telah sejak jauh-jauh hari menutup kawasan wisata khususnya pantai dari aktifitas pariwisata.
Warga setempat, Muji menuturkan, sejak Sabtu (02/05/2020) sore, pihak telah memantau adanya gelombang kelompok-kelompok pelajar yang hendak masuk ke kawasan pantai. Berdasarkan pantauan warga, kelompok-kelompok pelajar yang datang beramai-ramai itu terdiri dari kelompok pelajar dari dalam dan luar Gunungkidul. Par pelajar berkonvoi masih menggunakan seragam yang penuh coretan.
Melihat hal itu, ia bersama dua puluh warga pesisir Desa Kemadang berinisiatif untuk melakukan penghalauan. Setiap kali ada rombongan yang datang, warga lantas meminta mereka untuk putar balik dan melarang masuk ke kawasan pantai.
“Kami sampai lelah menghalau, ada banyak sekali yang datang berbeda kelompok. Mulai ramai sejak Sabtu hingga sekarang,” tutur Muji, Senin (04/05/2020)
Situasi sendiri beberapa kali memanas lantaran sempat ada kelompok siswa yang menolak halauan warga. Mereka tetap bersikeras untuk memasuki kawasan pantai guna menggelar acara perayaan kelulusan.







“Udah diberhentikan di desa dua pos. Suruh balik ndak mau. Terus lanjut ke arah Pantai Mbuluk, kami sempat kepancing emosi, ya gimana malam pagi siang sore kami jaga kok malah kaya ngece,” ungkap Muji kesal.
Senin siang ini, ratusan pelajar juga kembali berdatangan. Pasangan muda mudi ini bahkan tidak menggunakan masker.
“Seharusnya kondisi seperti ini mereka tahu dirilah, kok malah main-main berpasangan, tanpa masker,” imbuh dia.
Ia mengatakan, tak hanya siswa-siswi dengan plat nomor lokal, tak sedikit pula mereka yang datang dengan plat nomor luar daerah yang hendak memaksa masuk ke wilayah pantai. Warga pun sempat keteteran menghalau para siswa yang seakan terus berdatangan.
“Yang kami takutkan kalau sampai bentrok dengan warga sini, wong kami itu sampai gak tidur e menjaga keamanan kok malah ngeyel. Untung mereka saya ajak diskusi baik-baik pada ketakutan dan balik arah,” kata Muji.
Sebelumnya, Kepala Pendidikan Menengah Gunungkidul, Sangkin menuturkan, siswa-siswi SMA/SMK di Gunungkidul lulus 100%. Dari jumlah tersebut, terdapat 9 siswa yang mengudurkan diri sebelum kelas XII.
“Kami sudah wanti-wanti kepada pihak sekolah agar mengimbau mengawasi siswa utuk tidak merayakan kelulusan dengan berlebihan,” tandas Sangkin.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks