Sosial
Gumbregan di Tengah Teror Anthraks, Warga Pakelrejo Panjatkan Doa Khusus
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tradisi gumbrekan diperingati masyarakat tani Gunungkidul dua kali dalam satu tahun. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat petani yang memiliki hewan ternak seperti sapi sebagai rangkaian ucapan syukur dan harapan tentang hasil ternak untuk tahun-tahun berikutnya.
Belakangan ini, para petani yang memiliki hewan ternak dilanda keresahan. Sebaran penyakit anthraks yang ditemukan pertamakali di Desa Gombang, Kecamatan Ponjong membuat was-was para pemilik ternak. Mereka khawatir selain nantinya hewan ternak mereka terjangkit, juga harga hewan ternak jatuh dan memicu kerugian bagi petani maupun peternak. Hal ini membuat perayaan gumbregan di Pakelrejo, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari tahun ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tepat pada Kamis (16/01/2020) petang kemarin, masyarakat sekitar mendatangi sebuah tanah lapang di tengah perumahan warga. Para pemilik sapi, satu per satu mengajak binatang yang dijuluki Rojo Koyo tersebut ikut bergabung dalam puasaran doa. Mereka menyiapkan sejumlah tumpeng dengan menu gudangan untuk nantinya dibagi kepada masyarakat yang hendak ngalap berkah.
Tak lupa sapi-sapi yang sudah diikat di beberapa pohon tersebut juga diberi makan gudangan. Dalam masyarakat jawa, gudangan merupakan urap, campuran dedaunan yang dicampur dengan parutan kelapa dan cabai.
“Gumbrekan di Pakelrejo memang sudah tradisi, sejak saya masih kecil, ternak harus mencicipi gudangan dengan harapan mereka sehat,” ucap sesepuh desa, Mardi Utomo seusai memanjatkan doa.
Ia mengaku, ada keresahan masyarakat terkait penyakit anthraks yang melanda Gunungkidul. Untuk itu, ia memanjatkan doa khusus dalam acara gumbrekan sore itu.
“Biasanya gumbrekan hanya di masing-masing rumah, tapi ini dijadikan satu di tanah lapang, karena kami akan memanjatkan doa khusus, jangan sampai ternak warga kami terpapar penyakit itu,” imbuh Mardi.
Seusai didoakan, tumpeng dengan balutan daun pisang tersebut dibagikan kepada masyarakat. Tak lupa makanan itu disisakan sedikit agar sapi juga turut mencicipi ucapan terimakasih pemilik ternak dengan binatang peliharaannya ini.
“Gudangan dipilih sebagai pendamping tumpeng karena gudangan ini kan hasil kebon, sama sepeti makanan hewan hanya karena ini hari ulang tahun hewan ya dimasak dan diberi bumbu,” ucap dia sambil berkelakar.
Sementara itu, Kades Piyaman, Tugino berharap, tradisi untuk melestarikan budaya ini nantinya akan terus dilakukan secara turun temurun. Menurutnya, warga Desa Piyaman sendiri memang mayoritas petani dan peternak.
“Pada waktu Wuku Gumbrek banyak sapi yang dibeli petani, karena mereka percaya jika dibeli saat wuku ini mberkahi, bisa beranak banyak,” ucap Tugino.
Dengan paparan anthraks ini, Tugino mengaku, masyarakatnya sedikit cemas. Namun demikian, ia beberapa hari yang lalu telah memberikan sosialisasi bersama dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Peternakan untuk mengantisipasi sebaran penyakit berbahaya yang bisa merambah kemanusia ini.
“Mereka diberi pemahaman, bagaimana untuk menghindari, dan seperti apa penyakit anthraks itu,” tandas Tugino.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials