Sosial
Pemberlakuan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar di Mini Market Diharapkan Bisa Bantu Kurangi Produksi Sampah
Wonosari,(pidjar.com)–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul mendukung penuh adanya kebijakan dari sejumlah mini market modern untuk pemberlakukan plastik berbayar senilai Rp 200. Kebijakan ini dinilai efektif dan sangat membantu dalam mengurangi volume sampah. Pihaknya berharap masyarakat meresponnya dengan baik, sehingga produksi sampah di Gunungkidul bisa ditekan.
Perlu diketahui, produksi sampah di Gunungkidul saat ini setiap harinya mencapai 360 ton. Sedangkan kapasitas pengelolaan sampah yang ada saat ini hanya mampu menampung 36 ton atau 10 persen dari produksi sampah. Produksi sampah plastik sendiri bersumber dari limbah rumah tangga dan pariwisata.
Kepala Bidang Pengendalian dan Peningkatan Kapasitas DLH Gunungkidul, Mujiyana mengatakan, kebijakan plastik berbayar tersebut dinilai akan dapat mengurangi jumlah sampah. Namun program itu bisa saja tidak akan berdampak ketika masyarakat sendiri tidak meresponnya dengan bijak.
“Jika masyarakat merespon dengan baik, kesadaran tumbuh maka mereka akan berfikir untuk secara sadar mengurangi penggunaan plastik,” kata Mujiyana, Kamis (14/03/2019).
Dengan adanya plastik berbayar tersebut, masyarakat selain menghemat uang mereka juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik. Terlebih saat ini kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah belum maksimal.
Ia menambahkan, penting untuk dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dari tingkat rumah tangga. Sehingga, sampah tidak terbengkalai dan merusak lingkungan. Sebagaimana diketahui, sampah plastik memang sangat sulit diurai sehingga menjadi salah satu faktor pencemaran.
“Kita sudah ada 73 kelompok mayarakat yang mempunyai bank sampah. Di kelompok tersebut sampah plastik diolah kembali untuk jadi barang yang lebih bermanfaat,” kata dia.
Sementara itu, salah seorang pembeli di swalayan di Wonosari, Novitasari warga Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut. Dirinya juga tidak mempermasalahkan jika harus membayar untuk mendapatkan kantong plastik.
“Mbak-mbaknya (kasir) nanya di kantong plastik enggak, jawab saya iya gitu. Tidak tahu kalau bayar baru kelihatan ketika di nota itu,” kata Novita.
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan