Sosial
Gunungkidul Dulunya Lumbung Cengkeh, Pemerintah Minta Masyarakat Baca Potensi






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Cengkeh merupakan rempah-rempah asli Indonesia. Biasanya tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai bumbu dalam masakan nusantara ataupun ada juga yang dicampurkan pada rokok. Nampaknya belum ada yang begitu tahu bahwa Gunugkidul dulunya merupakan daerah penghasil cengkeh cukup besar, namun seiring berjalannya waktu sekarang ini tidak banyak lagi petani yang memproduksi cengkeh.
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Budi Sudartanto mengatakan dulunya Gunungkidul merupakan penghasil cengkeh. Para petani yang berada di daerah tinggi mayoritas memiliki pohon cengkeh di pekarangan rumah dan ladang. Setiap kali panen hasilnya lumayan kemudian di pasarkan oleh para petani.
“Di daerah yang tinggi dulu banyak petani cengkeh, hampir setiap tahun panen meski hasilnya kadang lebat kadang tidak begitu banyak,” kata Budi Sudartanto, Minggu (08/11/2020).
Adapun dulunya yang pernah berjaya dengan tanaman cengkeh adalah di sekitar Kapanewon Ponjong yang daerahnya tinggi seperti Tambakromo, Sawur kemudian di Kapanewon Nglipar, dan Semin. Sebenarnya menurut Budi sekarang ini masih ada pohon-pohon cengkeh yang tumbuh subur namun jumlahnya tidak sebanyak dulu.
“Sekarang masih ada pohonnya, petani juga masih sering panen tapi memang jumlahnya sudah sangat sedikit. Kalau dulunya memang bamyak sekali, kemudian karena berbagai faktor tidak begitu terperhatikan pohonnya kering dan banyak yang mati,” imbuhnya.







Pihaknya berharap, masyarakat dapat melihat peluang di daerahnya. Selain tanaman pangan dan palawija, wilayah yang ada cocok ditanami tumbuhan apa yang sekiranya memiliki nilai jual dan potensi di pasaran. Sejumlah hal juga telah dilakukan untuk petani bisa berinovasi.
“Membaca peluang itu sangat diperlukan. Contohnya cengkeh ini harapannya kembali tumbuh lagi, begitu pula dengan komoditas lain di daerah-daerah potensional lainnya,” ujar Budi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Carik Tambakromo, Kapanewon Ponjong. Kalurahan yang berada di daerah tinggi ini dulunya menghasilkan tanaman cengkeh yang lumayan banyak. Namun sekarang ini hampir sudah tidak sebanyak dulu. Hanya tinggal beberapa warga saja yang masih memiliki pohon cengkeh dan produksi setiap tahunnya.
“Hanya beberapa saja yang masih ada di pekarangan warga. Kalau dulu banyak, karena memang daerah cocok ditanami cengkermh to,” papar dia.
Biasanya hasil panen cengkeh warga itu dijual di pasar dengan mengikuti harga pasaran. Sayangnya sekarang sudah tidak banyak lagi, karena pohonya banyak yang ditebangi.
“Kalau sini sekarang 90 persen petani palawija kemudian 10 persennya sawah. Mengingat kondisi wilayah yang seperti ini, kemudian kalau untuk hortikultura ada juga tapi hanya sampingan petani saja,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks