fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Gunungkidul Mulai Bahas Skema Darurat Kekeringan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memprediksi musim kemarau tahun ini berlangsung lebih lama, sebagai upaya mitigasi BPBD membuka opsi menetapkan status darurat kekeringan di Gunungkidul.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan saat ini sejumlah wilayah di Gunungkidul mulai terdampak kekeringan. Hal itu dibuktikan dengan sudah berjalannya droping air di wilayah yang membutuhkan.Terkait musim kemarau tahun ini, pihaknya memprediksi durasi musim kemarau bakal lebih panjang daripada tahun sebelumnya.

Terlebih, dikatakannya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi tahun ini akan berlangsung fenomena el nino.

“Diperkirakan ada 7 Kapanewon yang terdampak kekeringan dan sekitar 10 ribu keluarga diprediksi terdampak,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono.

Berita Lainnya  Tahap Akhir Pembebasan Lahan TPAS Banjarejo, Anggaran 10 Miliar Disiapkan

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi musim kemarau tahun ini. Salah satunya ialah membuka opsi penetapan status darurat kekeringan. Menurutnya, dengan penetapan status tersebut maka penanganan yang dilakukan dapat lebih optimal.

“Karena busa mengakses alokasi dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Gunungkidul untuk pengadaan program droping air bersih ke wilayah terdampak,” jelas Sumadi.

Dengan perkiraan musim kemarau yang lebih panjang, pihaknya tahun ini menyediakan bantuan sebanyak 1.000 tangki ukuran 5.000 liter untuk disalurkan ke wilayah terdampak. Disebutnya saat ini sejumlah wilayah khususnya zona selatan dan utara yang mengajukan droping air bersih. Dari data yang ada, hingga bulan ini pihaknya sudah menyalurkan ke tiga Kapanewon yang meliputi Saptosari, Rongkop, dan Gedangsari.

Berita Lainnya  Kasus OTG Meningkat, Isolasi Mandiri Dilakukan Untuk Efisiensi Biaya dan Jaga Kesehatan Petugas Medis

“Persediaan tangki air bersih yang disediakan masih mencukupi, saat ini sudah dilakukan droping ke 50 titik di tiga Kapanewon. Paling banyak sementara di Saptosari dengan 36 tangki,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler