Sosial
Hadapi El Nino, Petani Gunungkidul Memilih Kembangkan Sektor Hortikultura
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak fenomena el nino akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September mendatang. Para petani di Gunungkidul pun mulai bersiap menghadapi el nino agar tidak merugi saat bertani.
Salah satu langkah mempersiapkan menghadapi fenomena el nino adalah menghindari penanaman komoditas yang berumur panjang. Seperti halnya yang dilakukan oleh petani asal Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Budi Susilo.
Ia mengatakan, saat musim penghujan dirinya fokus dalam menanam padi di lahan pertaniannya. Namun saat musim kemarau seperti saat ini terlebih adanya peringatan akan berlangsungnya fenomena el nino, ia memilih untuk mengganti komoditas pertaniannya menjadi hortikultura. Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi saat musim kemarau ialah ketersediaan air bagi tanaman berumur panjang.
“Persiapan menghadapi el nino ya memilih tanaman jangka pendek, saya sendiri menanam buah dan sayur,” ucap Budi Santoso, Sabtu (22/07/2023).
Di lahan seluas 3 ribu meter persegi, ia menanam berbagai jenis buah dan sayur. Ia mencontohkan seperti timun, kangkung, bayam, dan sawi, yang rata-rata memiliki umur 30 hari sudah siap panen. Menurutnya, tanaman berumur pendek memiliki sejumlah keunggulan saat musim kemarau seperti saat ini. Salah satunya disebutnya petani dapat menjaga ketersediaan airnya dibandingkan tanaman berumur panjang.
“Kalau yang umurnya cepat itu masih bisa dijaga penyiramannya, kalau panas seperti ini tanaman banyak yang tidak tahan,” terang Budi.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih, mengatakan pihaknya sudah menugaskan pendampingan untuk memberikan informasi ke petani agar menanam tanaman jangka pendek. Menurutnya, saat musim kemarau terlebih diprediksi akan berlangsung el nino, para petani juga bisa beralih menanam sayuran seperti cabai ataupun bawang merah.
Ia optimis musim kemarau ini tidak akan berpengaruh besar terhadap ketersediaan pangan lantaran para petani sudah terbiasa menghadapi fenomena semacam ini.
“Kalau misalnya mau menanam padi disarankan yang umurnya pendek misalnya varietas padjadjaran yang 90 hari sudah panen,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Beri Sanksi ke ASN, Satu Diantaranya Dipecat
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Politik1 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Politik2 minggu yang lalu
Pecah Kongsi PKB-NU di Pilkada Gunungkidul, Ulama Kukuh Tetap Dukung Sunaryanta
-
Politik2 minggu yang lalu
Tim Sunaryanta-Ardi Dibentuk, Gabungkan Relawan dan Mesin Partai Langganan Pemenang Pilkada
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kecelakaan Tunggal, Sebuah Mobil Terpental Hingga Seberangi Sungai di Playen
-
Politik3 minggu yang lalu
Show Of Force Sunaryanta-Ardi, Lari ke KPU Bawa Ribuan Relawan
-
event4 minggu yang lalu
Tiang Senja Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Api dalam Titik Perhatian
-
Politik2 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas