Connect with us

Sosial

Hama Ulat Grayak Mulai Mengintai Tanaman Petani

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Hama ulat gerayak dan gerandong menghantui petani bawang merah di Gunungkidul dalam beberapa waktu terakhir. Petani pun harus bekerja ekstra, lantaran untuk membasmi hama harus dilakukan secara manual.

Salah satu petani di Padukuhan Blimbing, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Sumadi, mengatakan gangguan hama jika tidak segera ditangani dapat membuat gagal panen. Disebutnya perlu bekerja ekstra untuk membasmi hama tersebut sebab hama ulat baru keluar saat sore hari sehingga saat petang harus ke lahan untuk membersihkan tanamannya.

“Ta caranya ditangkap satu-satu yang dikerjakan setiap petang menjelang malam,” terang Sumadi, Jumat (16/06/2023).

Hal serupa juga diungkapkan oleh petani bawang merah lainnya, Warjiyanto. Dikatakannya, serangan hama ulat di tanaman bawang merah mulai terjadi sekitar dua minggu belakangan ini. Untuk mencegah gangguan hama, ia memasang perangkat di sekitar area tanam bawang putih dengan menggunakan botol mineral bekas yang dicari dan diberi lem. Disebutnya perangkap tersebut hanya untuk menangkap hama yang terbang, dan untuk ulat dibasmi secara manual.

Berita Lainnya  Kecintaan Suyitno Kecil, Rela Mbecak untuk Cari Modal Buat Gamelan

“Hama yang nyerang itu ulat gerayak dan gerandong. Kalau gerandong itu mirip lalat dan lebih ganas daripada ulat,” ucapnya.

Serangan hama merupakan salah satu gangguan yang harus ditangani. Ia pun sudah terbiasa pembasmian hama saat musim tanam bawang merah. Untuk membasmi hama ulat, ia dan petani lainnya harus membuka satu persatu tanaman daun bawang. Sebab hama ulat berada di dalam daun bawang dan susah untuk dilakukan penyemprotan. Dilahannya yang seluas 400 meter persegi, disebutnya sudah sekitar 10 persen total tanaman sudah diserang ulat grayak.

“Daun yang terkena hama itu ada tandanya, ujung daun biasanya mengering. Kalau dibuka biasanya didalam itu ada ulatnya, kecil warna hijau,” beber Warjiyanto.

Berita Lainnya  Harga 1 Tangki Air di Desa Mertelu Tembus 350 Ribu Rupiah

“Kalau tidak dibasmi ya dampaknya pertumbuhan tanaman tidak optimal, ukurannya bisa menyusut,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler