Sosial
Hanya 6 Anggota DPRD Gunungkidul Yang Ikuti Upacara Penurunan Bendera, Warga : Ragukan Jiwa Nasionalisme


Wonosari,(pidjar.com)–Sabtu (17/08/2024) sore Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengadakan upacara penurunan bendera yang merupakan rangkaian dari upacara memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 79. Namun sayangnya, di bangku undangan tak semuanya penuh. Nampak hanya 5 anggota DPRD dan 1 pimpinan sementara yang mengikuti upacara.
Ketua Sementara DPRD Gunungkidul, Agus Joko Kriswanto membernarkan bila hanya ada 6 wakil rakyat yang menghadiri upacara penurunan bendera. Dirinya sebagai pimpinan dewan sementara sangat menyayangkan ketidak hadiran 39 anggota DPRD yang baru saja dilantik tersebut.
Padahal dari Sekretariat DPRD sendiri telah menyampaokan undangan kepada 45 anggota dewan di Gunungkidul untuk mengikuti serangkaian acara memperingati HUT RI ini.
“Ya betul banyak yang tidak hadir. Kemungkinan dari sekian anggota yg tidak datang itu karena belum paham tentang pentingnya kehadiran mereka dalam acara tersebut. Karena dari sekian anggota yg tidak datang kebanyakan dari mereka adalah anggota baru,” terang Agus Joko Kriswanto.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dan memberikan teguran agar para anggota dewan yang lama maupun baru paham mengenai pentingnya menghadiri sebuah acara yang sakral seperti upacara tersebut.
“Pasti akan kita tegur dan pahamkan. Sehingga pemahaman soal tatib dan etika perlu segera di pahamkan kepada mereka,” sambung dia.
Pihaknya juga akan segera berproses membentuk fraksi-fraksi dan alat kelengkapan dewan diantaranya yaitu badan kehormatan (BK) yang bertugas mengawasi dan menertibkan bahkan memberi sanksi terhadap anggota yang sekiranya tidak mentaati aturan tata tertib yang ada.
Sejumlah tokoh masyarakat di Gunungkidul pun mengkritisi berkaitan dengan sikap para anggota dewan yang baru dilantik beberapa hari lalu. Mereka menyayangkan sikap para wakil rakyat yang tak elok dan tidak bisa memberikan contoh yang baik.
“Ini menunjukkan minimnya jiwa patriotisme para wakil rakyat terhadap negara RI. Sebagai bangsa Indonesia terlebih wakil rakyat seharusnya memberikan contoh bagaimana meneladani para pejuang terlebih penurunan bendera ini merupakan giat wajib yang diperintahkan oleh negara kepada anggota DPR,” ucap Rino Caroko.
“Lah kalau hal kecil saja tidak dilakukan bagaimana akan melakukan hal yang besar? Ini ketua harus berani memberikan teguran kepada anggotanya yang tidak taat perintah,” tandas dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh, Bekti W Suptinarso. Menurutnya upacara pengibaran bendera dan penurunan bendera pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus adalah dua prosesi sakral yang wajib diikuti baik oleh masyarakat pada umumnya terlebih oleh elemen penyelenggara Negara sebagai wujud ketaatan mereka pada tradisi dan ketentuan seremoni kenegaraan.
Penurunan bendera sebagai rangkaian prosesi sakral tersebut adalah untuk menghormati dan menjaga kehormatan sang saka merah putih yang telah berkibar sejak pagi hari dan diturunkan di sore hari itu. Dengan ketidak hadiran anggota dewan di upacara penurunan bendera tersebit maka dapat dikatakan mereka tidak menghormati dan menjaga kehormatan Sang Merah Putih dan layak diragukan Nasionalismenya.
“Sebagai anggota dewan mereka telah memberi contoh buruk kepada masyarakat terutama generasi muda penerus bangsa. Ini pelanggaran serius dan layak mendapat mosi tidak percaya dari rakyat pemilihnya,” pungkas dia.
-
event3 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Uncategorized3 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
musik3 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya3 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara