Pemerintahan
Hari Ibu 22 Desember, Ketua Dewan: Perempuan Harus Lebih Berani Berbicara


Playen,(pidjar.com)–Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Gunungkidul masih banyak ditemukan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan penegak hukum untuk menuntaskan permasalahan semacam ini, namun demikian perlu ada kesadaran dari korban dan keluarga dalam pelaporannya. Dalam peringatan Hari Ibu ke 93, Ketua DPRD Gunungkidul dan Ketua PKK Gunungkidul menyoroti fenomena tersebut.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan saat ini tengah marak terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, mulai dari pemerkosaan di dalam angkot, hingga adanya beberapa santri yang dihamili oleh seorang tokoh agama. Dirinya meminta kepada para ibu dan perempuan seluruhnya untuk lebih berani kembali dalam berbicara dan melaporkan kejadian yang ada di lingkungannya.
“Saya mengutuk keras banyaknya kasus kekerasan fisik dan verbal bagi perempuan dan anak. Pemerintah harus berperan dalam penanganannya, kita keluarkan Perda Perlindungan Perempuan dan Anak serta Perda KLA,” ucap dia.
“Kasus kekerasan ini banyak ditemui namun memang masih banyak. Makanya kami mendorong agar perempuan lebih berani berbicara kembali,” kata Endah Subekti Kuntariningsih ditemui di Taman Budaya Gunungkidul dalam peringatan Hari Ibu.
Bedasarkan data dari DP3AKBPMD Gunungkidul mencatat ada 92 kasus kekerasan pada perempuan dan anak yang dilaporkan selama 2021 ini. Bentuk kekerasan pun beragam, mulai dari fisik, psikis, hingga secara seksual.
Selain kasus kekerasan, yang menjadi perhatian pada Hari Ibu ini adalah berkaitan dengan Stunting di Kabupaten Gunungkidul yang juga banyak ditemukan. Berbagai program pemerintah mulai digencarkan kembali agar stunting dapat tertangani dengan baik, pendataan yang dilakukan oleh petugas kesehatan saat ini ada 17,50 persen kasus stunting di Gunungkidul.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Gunungkidul, Diah Purwanti juga berharap para perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan berani melapor. Pendampingan lewat kader di tingkat kapanewon hingga kalurahan pun terus dilakukan untuk menekan kasus kekerasan.
“Pemerintah sudah memfasilitasi terkait dengan pelaporan. Begitu pula dengan pihak kepolisian, tidak perlu takut yang utama adalah pelaku kekerasan mendapatkan hukuman setimpal,” ujar Diah Sunaryanta.
Dalam peringatan Hari Ibu ada beberapa rangkaian acara diantaranya bakti sosial di Kapanewon Gedangsari yang membagikan 300 paket sembako untuk keluarga kurang mampu, disabilitas dan anak stunting.
Pemberian penghargaan Kalpataru dan atlet disabilitas pemecah rekor nasional cabang olahraga angkat berat.

-
Sosial3 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Hukum4 minggu yang lalu
Wanita Pelaku Pembunuhan dan Pembuangan Bayi Ditangkap
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Kecelakaan di Jalan Baron, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Korupsi RSUD Wonosari, Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum Ajukan Kasasi
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Puluhan Baliho Kaesang dan PSI di Jalan Wonosari Dirusak Orang Tak Dikenal