Sosial
Hari Kesehatan Mental Sedunia dan Catatan Rekor Terbanyak Kasus Gantung Diri di Gunungkidul





Wonosari, (pidjar.com)–Hari Kesehatan Jiwa Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober 2021. Gunungkidul sendiri memiliki catatan khusus dengan masih terus tingginya angka kasus bunuh diri. Bahkan pada tahun 2021 ini, jumlah kasus bunuh diri mencatatkan rekor tertinggi sejak 1 hingga 2 dekade terakhir. Tingginya kasus bunuh diri yang didominasi dengan cara gantung diri masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul maupun seluruh kalangan. Hingga saat ini, kasus bunuh diri sudah tercatat sebanyak 38 kejadian, yang terbaru ialah pada Senin (11/10/2021) pagi tadi di Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu.
Salah satu pegiat kesehatan jiwa di Inti Mata Jiwa (Imaji), Wage Dhaksinarga, mengungkapkan, Hari Kesehatan Mental Sedunia seharusnya dapat menjadi refleksi pemrintah daerah dan masyarakat terkait penanganan masalah kesehatan jiwa di Gunungkidul. Ia menyampaikan, dalam catatannya sebanyak 80% kejadian gantung diri di Gunungkidul diakibatkan oleh permasalahan kesehatan jiwa.
“Ya ini menjadi refleksi bersama ya, agar penanganan kesehatan jiwa lebih diperhatikan dan efektif untuk meminimalisir angka bunuh diri yang terus meninggi,” ucapnya, Senin siang.
Dengan masih tingginya kejadian bunuh diri di Bumi Handayani ini, dalam segi pencatatan kejadian menurutnya sebuah sorotan tersendiri. Dengan pencatatan yang baik, kejadian bunuh diri akan terlihat jelas angkanya dan datanya.
“Tidak menutup kemungkinan daerah lain juga ada, tapi di Gunungkidul pencatatannya baik jadi terakumulasi semuanya,” papar Wage.





Menurut dia, dalam pencegahannya, sangat diperlukan peran dari berbagai pihak. Peran pemerintah daerah, masyarakat dan segenap elemen di masyarakat, mempunyai andil yang besar dalam pengentasan kasus bunuh diri di Gunungkidul. Pihaknya pun sudah membuka layanan hotline dan pendampingan bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan jiwa. Selain itu, stigma tentang kesehatan jiwa di masyarakat perlu diperbaiki lagi agar pencegahannya berjalan optimal.
“Upaya kecil-kecil bisa dilakukan terus, terutama pemerintah yang mempunyai kewenangan dan sekaligus juga kewajiban,” jelas dia.
Tak kalah penting, menurutnya pencegahan bunuh diri harus mulai masuk di ranah satuan pendidikan. Hal tersebut karena tak jarang, pelaku bunuh diri ialah pemuda ataupun pelajar yang mempunyai masalah tertentu. Pencegahan bunuh diri sejak dari lingkungan pendidikan dapat dilakukan oleh bagian bimbingan dan konseling yang sudah terdapat di tiap sekolah.
“Sudah ada ide itu, Kita pernah diundang oleh PGRI yang bersepakat jika pencegahan bununh diri masuk di wilayah pendidikan sekolah. Namun memang belum ada tindak lanjut hingga sekarang,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan jika bunuh diri merupakan bagian dari adanya gangguan jiwa. Menurutnya, di masa pandemi covid19 memang terdapat tren kenaikan angka kasus bunuh diri. Dalam pencegahannya, menurutnya, semua elemen di Gunungkidul mempunyai peran tersendiri yang harus doptimalkan.
“Hari Kesehatan Mental Sedunia mengingatkan kita bahwa kesehatan itu tidak hanya fisik, tapi juga jiwa atau mental. Pemerintah dan semua masyarakat bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah kesehatan jiwa,” ucapnya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto, menyampaikan, menyikapi masih tingginya kejadian bunuh diri di Gunungkidul, Polres Gunungkidul menekankan kepada satuan Binmas Polres Gunungkidul beserta Bhabinkamtibmas agar meningkatkan sosialisai mengenai pencegahan bunuh diri di wilayahnya. Penanganan dan pendekatan kepada kalangan masyarakat yang berpotensi melakukan aksi nekat ini sangat diperlukan.
“Memberikan sosialisasi di setiap giat masyarakat bahwa semua orang hidup itu pasti ada masalah dan setiap maslah pasti ada solusinya. Agama apapun melarang orang untuk bunuh diri,” ucap Suryanto saat dihubungi.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial5 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum7 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK