Pemerintahan
Hasil Rapid Tes Reaktif, Sejumlah Pedagang di Pasar Argosari Diminta Untuk Sementara Tak Berjualan


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul masih menyusun Standar Operaional Prosedur (SOP) terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 di pasar tradisional. Diharapkan dengan adanya penerapan SOOP ini, nantinya dapat mempertegas protokol kesehatan yang ada saat ini.
Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyusun SOP bersama dengan Disperindag DIY untuk nantinya diterapkan secara serentak di seluruh kabupaten atau kota. Namun begitu, juga akan disesuaikan dengan kondisi lokal di masing-masing wilayah.
“Protokol dasarnya adalah pakai masker, cuci tangan dan physical distancing. Sehingga kita mengintegrasikan protokol tersebut ke area publik termasuk pasar,” ujar Johan, Jumat (12/06/2020).
Saat ini pun, protokol tersebut telah diterapkan di seluruh pasar yang ada di Gunungkidul. Pihaknya juga bekerjasama dengan OPD terkait untuk melakukan penertiban dalam mematuhi protokol.
“Kuncinya adalah kepatuhan terhadap protokol dasar. Saat ini, semua pasar sudah tersedia alat cuci tangan mencukupi. Bahkan kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan kepada setiap pasar minimal 5 hari sekali,” ujar dia.
Disinggung mengenai adanya sejumlah pedagang di Pasar Argosari yang reaktif rapid tes, Johan menyebut saat ini pihaknya telah melarang pedagang tersebut untuk berjualan terlebih dahulu. Ia juga berharap, dengan adanya kejadian ini tidak membuat masyarakat takut namun justru akan lebih waspada dan menerapkan protokol kesehatan. Di Pasar Argosari sendiri, ada 5 orang pedagang yang diketahui hasil rapid testnya reaktif.
“Lokasinya tidak ditutup, tetapi pedagang yang reaktif kita minta untuk tidak berjualan terlebih dahulu,” ucap dia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul masih melakukan tracing terhadap klaster baru covid-19 Karangmojo. Meski sebagai pedagang yang berpotensi melakukan mobilitas tinggi, Dinkes Gunungkidul masih fokus di Pasar Argosari, Wonosari.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih fokus terhadap penyebaran di Pasar Argosari. Namun begitu, pihaknya belum berencana untuk melakukan rapid tes lanjutan.
“Kita baru di Pasar Argosari, belum ada rencana untuk yang lain. Kalau lanjutan masih dikaji,” jelas dia.
Selain di lokasi pasar, tracing kontak terkait dua pasien positif asal Kapanewon Karangmojo. Kemarin, puskesmas setempat juga melakukan tracing yang ditindaklanjuti dengan rapid tes massal.
“Rapid tes di Puskesmas Karangmojo 2 sejumlah 151 orang dan reaktif 6 orang,” terang Dewi.
Ia menambahkan, dari sejumlah rapid tes yang menunjukan hasil reaktif tersebut pihaknya masih menunggu hasil swab. Sebab sampai saat ini hasilnya belum keluar.
“Mereka masih isolasi, saat ini hasil swabnya belum keluar,” paparnya.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan7 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni2 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event16 jam yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan16 jam yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda